Kupang–Penyaluran beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur selama 2016 berjumlah 34.000 siswa.
Para siswa tersebut berasal dari kalangan keluarga tidak mampu sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis PIP 2016.
Calon wali kota Kupang Jonas Salean menegaskan penyaluran beasiswa PIP melalui mekanisme yang benar yakni seperti yang disebutkan dalam petunjuk teknis tersebut. Perekrutan siswa penerima beasiswa mulai dari sekolah sehingga tercatat dalam database pokok pendidikan (Dapodik).
Karena penyaluran sesuai aturan, tidak terjadi polemik di masyarakat. “Bukan orang tua murid pergi mengambil nama di tempat lain kemudian mereka bawa ke sekolah untuk ditandatangani baru pergi cairkan uang beasiswa PIP di bank. Jika ada yang begitu, bertentangan dengan aturan,” ujarnya.
Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Bara JP Nusa Tenggara Timur Hildebertus Selly mengatakan PIP adalah program nasional sehingga Bara JP mendukung progam ini namun penyalurannya harus sesuai aturan yakni petunjuk teknis seperti yang disebutkan dalam peraturan menteri pendidikan tersebut.
“Penelusuran PIP menyebutkan tidak ada persoalan penyaluran PIP di daerah lain. Hanya di Kota Kupang saja yang bermasalah dan seakan-akan heboh,” katanya di Kupang, Rabu petang. (gma)
