SBY Diharapkan Tolak Tawaran Kerja Sama Australia soal Imigran Gelap

  • Whatsapp
IMIGRAN TIMUR TENGAH
IMIGRAN TIMUR TENGAH

KUPANG—LINTASNTT.COM: Pemerhati masalah kelautan, Ferdi Tanoni berharap agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak tawaran Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk memulai kembali kerja sama dalam mencegah masuknya imigran gelap ke ‘Negeri Kanguru’.

“Sebelum Australia mau bekerja sama untuk menyelesaikan petaka tumpahan minyak di Laut Timor akibat meledaknya kilang minyak Montara pada Agustus 2009, tawaran apa pun yang digagas Australia sebaiknya ditolak,” kata Tanoni di Kupang, Senin (16/12).

Tanoni mengatakan gagasan Abbott untuk menjalin kembali kerja sama  tersebut hanyalah sebuah keterpaksaan karena posisi Australia yang mulai tersudut sejak merebaknya skandal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Atas dasar itu, Tanoni berharap Presiden SBY menolak tawaran bernada ‘nostalgia’ tersebut sebelum Australia mau bersedia untuk melakukan perundingan kembali terkait dengan batas perairan di Laut Timor dan Arafura secara trilateral bersama Timor Leste.
“Sebuah penetapan batas perairan di Laut Timor dan Arafura yang baru dan permanen haruslah merujuk dan menggunakan prinsip internasional ‘median line’ atau garis tengah. Bukan atas dasar kehendak salah satu negara seperti yang dilakukan Australia saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Tony Abbott melontarkan gagasan kerja sama tersebut dalam sebuah konferensi pers di Australia, Minggu (15/12), bertepatan dengan 100 hari masa kerjanya. Abbott mengatakan sudah saatnya Indonesia melanjutkan kembali kerja sama dengan Australia untuk menghentikan arus manusia perahu pencari suaka ke Australia.

“Mengingat penyelundupan orang adalah kejahatan di Indonesia, sama seperti halnya di Australia. Saya kira sudah saatnya kerja sama dilanjutkan. Tapi, saya pada akhirnya bisa menerima, apa yang Indonesia lakukan penting buat Indonesia sendiri,” kata Abbott. (Sumber: Metrotvnews.com/Palce)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *