SAR Kupang Punya Kapal SAR Canggih, KN Antareja 233

  • Whatsapp
PERESMIAN KAPAL SAR--Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo (ketiga dari kiri) bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya (kedua dari kanan) dan Ketua Komisi V DPR Fary Francis (ketiga dari kiri) menekan tombil sirine tanda diresmikannya Kapal Search and Rescue (SAR) Canggih Antareja 233 di Dermaga Tenau Kupang, NTT,Selasa (24/11). Foto: Gamaliel

Kupang–Kantor SAR Kupang kini memiliki kapal canggih untuk menunjang operasi SAR di perairan Nusa Tenggara Timur.

Kapal Negara (KN) Antareja 233 tersebut diresmikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo di Dermaga Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/11). Peresmian kapal dihadiri Ketua Komisi V DPR Fary Francis, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya serta pimpinan TNI dan Polri di Nusa Tenggara Timur.

Read More

Kapal Antareja memiliki panjang 40 meter mampu bertahan dalam hantaman gelombang antara 4-5 meter sehingga cocok dioperasikan di perairan NTT yang bergelombang tinggi.

“Kapal ini ditempatkan di sini untuk meghadapi tantangan tugas di medan operasi di wilayah NTT yang cukup luas dan bergelombang tinggi,” ujarnya kepada wartawan seusai peresmian kapal.

Kapal ini memiliki sistem navigasi moderen antara lain untuk mencari obyek di permukaan laut, radar cuaca, radio komunikasi, ruang perawatan medis, sonar. dan Echosounder

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua Komisi V Fary Francis mengaku senang dan bangga atas hadirnya kapal SAR tersebut. Ia mengatakan Badan SAR Nasional selaku mitra Komisi V DPR RI selalu disupport oleh seluruh anggota komisi untuk memenuhi ketersediaan sumber daya manusia SAR, program kerja sampai pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana.

Hal itu bertujuan mengejar quick response time dari gerak Basarnas dalam menangani upaya pencarian dan pertolongan, elemen Basarnas memerlukan sumber daya sarana yang memadai.

Apalagi perkembangan teknologi transportasi dan peningkatan frekuensi transportasi laut, udara, dan darat memiliki risiko yang tinggi terhadap musibah transportasi. Selain itu dari sisi geografis, Indonesia merupakan empat negara dengan penduduk terbesar yakni sekitar 231 juta jiwa yang tersebar di 17.508 pulau.
“Penduduk membutuhkan mobilitas yang tinggi perlu dilindungi apabila terjadi musibah,” ujarnya.

Seusai peresmian, Kepala Basarnas bersama Ketua Komisi V, Gubernur NTT dan pimpinan TNI dan Polri di NTT meninjau ruangan sampai ke ruang kemudi. Sebelumnya dilakukan pengguntingan pita di pintu masuk menuju kapal, kemudian memecahkan kendi dan terakhir menuangkan air kembang ke badan kapal.

Kepala Basarnas juga sempat menuangkan tulisan di plakat yang isinya menyebutkan:Buktikan dirimu dengan ketulusan hati dan iklas untuk beramal demi keselamatan jiwa saudara-saudara kita dan karena itulah berkah Tuhann akan datang untuk anak dan istrimu’

Kepada wartawan, ia mengatakan kapal tersebut memiliki kecepatan maksimal 27 knot per jam, kapal mampu bergerak cepat menuju lokasi sasaran untuk melakukan pertolongan atau evakuasi terhadap korban, terutama korban kecelakaan di laut. Menurutnya tantangan dan luasnya perairan di NTT, mendorong SAR untuk meningkatkan status Kantor SAR Kupang dari saat ini kelas B menjadi Kelas A. (gma/rr)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.