Kupang–Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah membangun pabrik rumput laut di Limaggu, Kecamatan Sabu Timur.
Pabrik rumput laut pertama di NTT ini berkapasitas 10 ton per hari, dan diresmikan Gubernur Frans Lebu Raya, akhir pekan lalu.
Kepala Biro Humas Setda NTT Semuel Pakerang di Kupang Minggu (14/8) mengatakan pembangunan pabrik tersebut mengutungkan petani rumput laut setempat.
Pasalnya sebelum pembangunan pabrik, harga rumput laut di tingkat petani sebesar Rp5.000 per kilogram (kg), bahkan pernah anjlok sampai Rp3.000 per kg. Kini setelah ada pebrik, harga rumput laut di petani naik menjadi Rp7.000 per kg.
Kunjungan Gubernur Frans ke Sabu Raijua tersebut merupakan kunjungan pertama selama masa kepemimpinan periode kedua pasangan Bupati Marthen Dira Tome-Nikodemus Rihi Heke. “Saya harus jujur mengakui bahwa ada perubahan yang luar biasa di Sabu Raijua,” ujarnya.
Selain pabrik rumput laut, Sabu Raijua yang dimekarkan dari Kabupaten Kupang pada 2008, juga memiliki pabrik air kemasan dan pabrik garam. Produksi garam dari Sabu mulai dikirim ke berbagai daerah di NTT dan Kalimantan.
Sebelumnya Bupati Marthen Dira Tome mengatakan produksi garam di daerah itu akan terus ditingkatkan hingga mencapai 26,1 juta ton per tahun. Jumlah itu jauh di atas kebutuhan garam nasional sebesar 4,01 juta ton per tahun. Dengan produksi sebesar itu, Marthen yakin impor garam akan dihentikan, dan sebaliknya kebutuhan garam nasional akan dipasok dari Sabu Raijua. (sumber: mi/palce amalo)