Sabu Raijua Akan Bangun Bandara Baru

  • Whatsapp

JAKARTA—LINTASNTT.COM: Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur bersama Kementerian Perhubungan, akan membangun bandara baru mengantikan bandara saat ini, Tardamu.
Bandara Terdamu terletak di Seba, ibu kota Kecamatan Sabu Barat memiliki panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 40 meter sehingga hanya bisa didarati pesawat berbadan kecil.

Sesuai rencana, bandara baru tersebut dibangun di Desa Eilode, Kecamatan Sabu Tengah dengan panjang landasan pacu 1.849 meer dan lebar 480 meter. Lahan pembangunan bandara sudah disiapkan pemerintah setempat seluas 887.520 meter persegi atau 88.752 hektare.

Bupati Sabu Raijua Marthen Luther Dira Tome menyampaikan itu dalam rapat khusus pembahasan rencana relokasi bandara Terdamu di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (16/7). “Masyarakat Sabu Raijua hanya mempunyai dua alternatif transportasi yaitu laut dan udara. Transportasi laut banyak kendala karena sering terjadi cuaca buruk maka tak ada kapal yang beroperasi selama berbulan-bulan. Maka satu-satunya pilihan adalah transportasi udara,” kata Dira Tome.

Saat cuaca buruk seperti saat ini, transportasi ke Sabu hanya menggunakan pesawat udara. Padahal saat ini bandara Terdamau hanya didarati pesawat Susi Air berkapasitas 12 tempat duduk. Sebelumnya pesawat Cassa 212 berkapasitas 18 tempat duduk, milik Merpati melayani penerbangan ke Terdamu namun kini sudah berhenti operasi.  “Kalau perpanjang landasan pacu bandara Terdamu tidak bisa karena ada jurang yang menghalangi. Ada juga perbukitan dan sungai kecil,” kata Dia.

Menurut Marten, alasan lain pembangunan bandara ialah, Kabupaten Sabu Raijua merupakan daerah terluar, terdepan, dekat ibukota provinsi, dan berbatasan langsung dengan wilayah internasional, sehingga wilayah ini membutuhkan pengamanan tersendiri. “Paling tidak bandara baru ini bisa didarati pesawat Hercules sehingga pada saat tertentu dapat berfungsi sebagai bandara alternatif,” kata Dira Tome.

Pertimbangan lainnya, karena Sabu Raijua hanya dilayani satu pesawat kecil, kenaikan harga tiket cukup signifikan. Saat ini saja harga tiket Kupang-Sabu misalnya sudah mencapai Rp935 ribu per penumpang. “Ini tentu membebani masyarakat ketika cuaca di laut tidak bersahabat. Pelayanan pun tentu terbatas. Terkadang ada pasien yang harus meninggal dunia karena tidak mendapatkan tiket untuk dirujuk ke Kupang,” katanya.

Kepala Sub Direktorat Tatanan Kebandarudaraan dan Lingkungan Kementerian Perhubungan, Nafhan Syahroni yang memimpin rapat khusus membahas rencana pembangunan bandara tersebut mengatakan akan menindaklanjuti kajian tentang Bandara Eilode. “Kalau kajiannya sudah lengkap, kita akan tindaklanjuti ke rencana induk,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan agar pembebasan lahan bandara harus diselesaikan secepatnya agar dalam proses pembangunan tidak menimbulkan persoalan.  “Lahan bandara harus diselesaikan dengan baik dengan masyarakat agar ke depan pembangunannnya lancar dan masyarakat juga merasa nyaman,” tambah Syahroni. (GBA)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.