Categories: Hukum

Rohaniawan Tiga Agama Duduki Polres Lembata

Foto: PK

Kupang–Lintasntt.com: Rohaniawan di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur bersama ribuan masyarakat setempat menduduki kantor polres setempat, Selasa (28/1).

Rohaniawan tersebut berasal dari agama Katolik, Islam dan Protestan. Pendudukan kantor Polres bertujuan mendesak penyidik segera mengungkap aktor pembunuh mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lembata Lorens Wadu yang dibunuh 8 Juni 2013 yang diduga melibatkan sejumlah pejabat di daerah itu.

Aksi itu merupakan merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya, 20 Januari lalu, yang dilakukan oleh ribuan masyarakat bersama rohaniawan.

“Kami terpaksa datang lagi dan akan tetap bertahan di Mapolres Lembata menuntut penyidik segera buka aktor pembunuhan mantan Kepala Dinas Kabupaten Lembata Lorens Wadu,” kata koordinator aksi Petrus Bala Wukak yang dihubungi wartawan dari Kupang.

Dia mengatakan ada kejanggalan dalam proses penyidikan kasus  ini. Misalnya ada sejumlah tersangka belum dilimpahkan ke pengadilan, kendati sudah ada barang bukti dan saksi yang menyebutkan keterlibatan mereka.

Menurut Dia, ada tiga orang yang diduga terlibat, namun masih belum disidangkan di pengadilan setempat, yaitu anggota DPRD Kabupaten Lembata Antonius Loli Ruing alias Tolis Ruing, seorang pegawai negeri sipil (PNS) dari Pemkab Lembata bernama Bence Ruing dan anak kandung korban Dion Wadu.

Dalam fakta persidangan di pengadilan setempat, lanjut dia, ada sejumlah fakta dan bukti yang menyebutkan keterlibatan ketiga orang tersebut. “Yang tidak kami mengerti, kenapa hingga saat ini mereka belum dilimpahkan ke pengadilan. Ada apa ini,” ujarnya.

Selain itu, massa juga menuntut Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur datang ke Lembata untuk menemui massa menjelaskan mengenai kasus ini. “Kami sudah tidak percaya lagi kepada aparrat penyidik di Kabupaten Lembata. Kami minta Kapolres diganti juga jajaran yang menangani kasus ini,” katanya.

Jenasah Lorens Wadu ditemukan satu hari setelah pembunuhan yakni pada 9 Juni 2013. Pada 1 Juli-4 Juli 2014, polisi berhasil menangkap sejumlah pelaku pembunuhan, termasuk anak korban, serta sejumlah PNS Lembata dan anggota DPRD Lembata Tolis Ruing. (gba)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

PLN Dukung Petualangan Hijau Touring Motor Listrik dari Jakarta, Labuan Bajo Hingga Bajawa

Kupang Dalam upaya mendukung transisi energi hijau dan pencapaian target Net Zero Emission 2060, PLN…

11 hours ago

Dokter PTT di Kupang Belum Gajian Sejak Januari, Kadis Kesehatan: Sudah Bayar Januari dan Februari

Kupang - Sejumlah dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)…

12 hours ago

Gempa Magnitudo 4,9 Terjadi di Tenggara Rote Ndao

Kupang - Gempa bumi dengan magntudo 4,9 terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur,…

19 hours ago

Pesan Bijak Kolonel SPK untuk Persada Lewo Tanah: Jaga Kelestarian Alam dan Air

Lewoleba - Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi (SPK) melanjutkan kunjungan…

19 hours ago

Mama Sindi Minta Maaf ke Anak “Maafin Mama Anak Momang Molas”

Kupang - Sebuah akun facebook bernama Mamaa Sindi mengunggah foto mama Sindi bersama seorang anak…

23 hours ago

Total Indonesia Punya 2 Kapal Pembangkit Listrik Terapung

Surabaya - Indonesia kini memiliki dua Kapal Pembangkit Listrik Terapung atau (Barge Mounted Power Plant/BMPP)…

2 days ago