Ribuan Prajurit AS-Australia Tewas dalam Pertempuran Selat Sunda 1 Maret 1942

  • Whatsapp
Kapal Perang AS, Houston [Naval History and Heritage Command]

Jakarta – Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) memperingati Pertempuran Selat Sunda 28 Februari-1 Maret 1942, Selasa (2/3/2021).

Dalam pertempuran tidak seimbang antara dua kapal perang Amerika dan Australia melawan puluhan kapal perang, dua kapal Amerika dan Australia tenggelam bersama 1.071 prajurit.

Dari pihak AS kapal perang USS Houston (CA-30) tenggelam dengan 696 prajurit dan 368 orang selamat, sedangkan dari kapal HMAS Perth I milik Australia 375 orang tewas dan 307 orang selamat, sedangkan dari pihak Jepang, kapal 1 kapal penyapu ranjau dan 1 transpor tenggelam.

Sejumlah 368 pelaut Houston–yang selamat dari tenggelamnya kapal, meneruskan perlawanan saat ditawan di Jawa, Singapura, Burma, Thailand, dan Jepang hingga akhir Perang Dunia II. Sebanyak 291 pelaut Houston di antaranya kembali ke rumah mereka sebagai pahlawan.

Dua kapal tersebut berperang melawan puluhan kapal jepang terdiri dari 1 pengangkut pesawat tempur ringan, 1 seaplane carrier, 5 cruisers, 12 kapal penghancur, 58 troop transports, dan 1 Penyapu Ranjau.

Peringatan diawali dengan alunan lagu kebangsaan Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat, kata sambutan diberikan oleh Atase Angkatan Laut AS, Atase Angkatan Laut Australia, perwakilan Kementerian Pertahanan Indonesia, serta kuasa usaha ad interim Misi AS untuk Indonesia.

Peringatan itu, yang diadakan di Kedubes AS, ditutup dengan peletakan karangan bunga di atas permukaan air oleh masing-masing perwakilan. Hal tersebut merupakan tradisi lama penghormatan di angkatan laut.

Melalui peringatan itu, Kedubes AS mengenang kedua kapal tersebut beserta para awak mereka yang berani dan menatap masa depan seraya bekerja sama dengan para sahabat Indonesia untuk menjadikan situs USS Houston di Teluk Banten sebagai kawasan konservasi maritim.

Kuasa usaha Ad Interim Kedubes AS Heather Variava mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat Indonesia dan pejabat pemerintah Provinsi Banten atas komitmen mereka untuk melindungi situs-situs tersebut sebagai kawasan konservasi laut.

“Kami secara khusus berterima kasih atas dukungan serta kerja sama yang berkelanjutan dalam menetapkan situs USS Houston sebagai Zona Konservasi Maritim dan berkomitmen untuk terus bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar KUAI Variava. (*/wikipedia/mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.