Realisasi Investasi Batam Capai Rp54,7 Triliun Kado Hari Bakti ke-54 BP Batam

  • Whatsapp
Fary Francis/dok

Batam – Kinerja investasi Kota Batam hingga Triwulan Ill Tahun 2025 menunjukkan capaian yang sangat positif. Berdasarkan laporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), realisasi investasi mencapai Rp15,48 triliun, atau tumbuh 123,34 dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (YoY). Secara kumulatif (JanuariSeptember 2025), total investasi mencapai Rp33,66 triliun, tumbuh 74,94 persen (C-to-C) dan telah mencapai 91 persen dari target LKPM sebesar Rp36,9 triliun.

Kepala BP Batam menyampaikan capaian ini dalam sambutannya pada perayaan Hari Bakti BP Batam ke-54. “Pertumbunan invesiasi batam sepanjang 2025 mencerminkan kepercayaan investor terhadap kepastian berusaha di Batam. Target LKPM kami hampir tercapai, dan kami yakin akan melampauinya di akhir tahun,” ujar Kepala BP Batam.

Read More

Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Candra, pada kesempatan syukuran Hari Bakti BP Batam ke-54 menegaskan bahwa peningkatan signifikan pada PMDN menjadi penanda kuatnya kapasitas domestik di kawasan Batam.

“Lonjakan PMDN menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan pelaku lokal terhadap iklim investasi Batam, sementara PMA tetap menjadi motor utama transfer teknologi dan ekspor,” jelasnya.

Menurutnya, keseimbangan antara PMDN dan PMA kini membentuk ekosistem industri yang terintegrasi, di mana PMDN memperkuat kapasitas produksi dan tenaga kerja, sedangkan PMA menjaga arus modal, inovasi, dan akses pasar global.

Sementara itu, Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menjelaskan bahwa BP Batam juga menghitung realisasi investasi menggunakan metode komprehensif, yakni gabungan antara data LKPM dan data impor barang modal PMA dari KPU Bea Cukai Batam

Dengan metode ini, total investasi Batam hingga September 2025 tercatat Rp54,47 triliun, atau 91 persen dari target BP Batam sebesar Rp60 triliun.

“Metode ini mencerminkan pergerakan investasi secara riil, tidak hanya secara administratif. Laporan LKPM mencatat proyek yang berjalan, sedangkan data impor barang modal menunjukkan aktivitas fisik industri dan perluasan kapasitas produksi,” jelas Fary.

Struktur investasi Batam kini menunjukkan pergeseran menuju sektor-sektor produktif: Jasa Lainnya 21 persen, Industri Mesin dan Elektronik 13,6 persen, Perumahan dan Kawasan Industri 10 persen, serta Listrik, Gas, dan Air 15 persen.

Kombinasi ini menandakan Batam tengah memasuki fase industrial upscaling, yaitu peningkatan kapasitas dan nilai tambah industri. “Batam kini bukan hanya menarik investor baru, tetapi juga memperluas basis industri yang sudah ada. Ini menunjukkan arah transformasi ekonomi Batam yang semakin berdaya saing,” tutup Kepala BP Batam. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *