Raker di Rote, Gubernur Minta Kepala Desa Hingga Bupati Jujur Sampaikan Data Kemiskinan

  • Whatsapp
Foto: dok Biro AP Setda NTT

Ba’a – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menggelar rapat kerja (raker) bersama kepala desa, camat, dan bupati Rote Ndao di Auditorium Ti’i Langa, Kamis (01/09/2022).

Dalam raker tersebut, VBL minta kepala desa hingga bupati jujur menyampaikan data penduduk miskin. “Gubernur mengharapkan kejujuran masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao dalam menyampaikan data angka kemiskinan sehingga bantuan-bantuan dapat tersampaikan tepat sasaran,” kata VBL saat menyampaikan sambutan seperti dikutip dari siaran pers Biro Administrasi Pimpinan, Setda NTT, Jumat (2/9) malam.

Read More

“Kita harus berkerja dengan sungguh-sungguh untuk membangun provinsi ini menuju pada kemajuan. Ini juga agar kita bisa bersama menghapus stigma sebagai salah satu provinsi miskin di Indonesia,” tambahnya.

Untuk menekan angka kemiskinan, gubernur minta adanya kerja sinergitas yang melibatkan pemerintah dan aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat, gereja hingga kepala desa dan camat. Sinergisitas ini juga untuk mendukung Program Sensus Tahun 2022 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT.

“Data harus dicek kebenarannya karena data yang tepat dan akurat akan menunjang setiap program, karena itu kita harus serius dan jujur berkerja memberantas kemiskinan. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan setiap provinsi untuk menyelaraskan APBD provinsi, kabupaten dan desa untuk bisa bersama menghapus angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen,” jelas Gubernur Viktor.

Menurutnya, perencanaan anggaran yang salah dan target yang keliru membuat merupakan dua faktor penyebab kegagalan penekanan angka kemiskinan.  Karena itu, Ia menghimbau pemerintah Rote Ndao mampu merumuskan dengan baik program dan secara berkala meningkatkan potensi yang ada pada setiap Kecamatan dengan cara memberdayakan masyarakat yang masuk dalam kategori miskin.

“Saya percaya Kabupaten Rote Ndao mempunyai sumber daya yang luar biasa dan didukung etos kerja yang baik untuk mampu menekan angka kemiskinan. Ditahun 2021, Provinsi NTT berhasil menurunkan angka kemiskinan 37 ribu di masa pandemi Covid 19. Saya harapkan dengan mental masyarakat Rote yang giat berkerja dan sebagai mesin sumber daya di Provinsi NTT, kita meningkatkan berbagai potensi yang ada, seperti hasil budidaya rumput laut dari Kabupaten Rote Ndao dengan kualitas terbaik di dunia untuk menumbuhkan ekonomi kita,” ujarnya.

Gubernur juga mengimbau pemerintah daerah mampu menjadi penghasil sorgum atau jagung Rote terbesar di NTT. “Pulau Rote Ndao mempunyai energi positif yang luar biasa, kita harus menjaga dan meningkatkan setiap potensi kekayaan sumber daya yang kita milik,” katanya.

Camat Lobalain Nusry Zacharias menyampaikan pada sektor ekonomi khususnya pariwisata menunjukan peningkatan yang positif, dan berharap pemerintah provinsi membangun infrastruktur khususnya irigasi, jalan raya, jembatan dan ketersediaan air bersih.

Dari kantor bupati, gubernur dan rombongan menuju Desa Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya untuk menghadiri acara penandatanganan Prasasti di GMIT Petra Oederas dan Peninjauan proses pengolahan nira lontar menjadi gula air.

“Kita tentunya bersyukur dan bergembira atas diresmikannya Gedung kebaktian GMIT Petra Oederas. Gedung yang besar dan megah ini adalah simbol keseriusan Jemaat untuk memuliakan nama Tuhan, karena itu Gereja dan Pemerintah Nusa Tenggara Timur terkhususnya Pemerintah Kabupaten Rote Ndao harus berkaloborasi. Kita harapkan kabupaten Rote Ndao menjadi penghasil sumber daya manusia yang mampu membangun NTT,” ujar Gubernur.

“Saya merasa semangat ketika mengunjugi Kabupaten Rote Ndao dan saya sangat terinpirasi dengan perjuangan Masyarakat dan Jemaat GMIT Petra Oederas membangun gedung kebaktian ini, selain itu saya hadir saat ini untuk menikmati gula air produksi Masyarakat Desa Batutua,” tambahnya.

VBL mengaku mendengar informasi bahwa gula air produksi Jemaat Petra Oederas mempunyai cita rasa terbaik di kabupaten Rote Ndao, oleh karena itu ke depan dia akan melakukan kerjasama dengan hotel-hotel di Kabupaten se-Nusa Tenggara Timur dan produk yang dipasarkan selain gula air adalah gula semut.

Gubernur VBL bersama rombongan kemudian meninjau proses pengolahan nira di rumah Joni Ndolu yang berjarak tiga ratus meter dari GMIT Petra Oederas.

Di sana, VBL mencicipi tuak menggunakan haik serta melihat langsung proses pemasakan air nira pada tungku api serta mencicipi gula air yang telah siap dikonsumsi. Harga gula air ditetapkan sebesar Rp60.000 hingga Rp100.000 per jeriken. (*)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.