Nekamese–Sekitar 50 pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang telah diutus mengabarkan inijil di kampung-kampung terpencil di NTT, berkumpul di Sekolah Lapangan Nekamese, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Selasa (7/6/2016).
Di lokasi itu, sejak pagi sampai petang, mereka diberi pembekalan mengenai pemberdayaan ekonomi yang nantinya diterapkan di tempat mereka bertugas, mulai dari memanfaatkan humus (tanah) untuk membuka kebun sayur, cabai, tomat, kacang, hingga perkebunan kelor.
Di bidang peternakan, para pendeta diajak beternak atau membuat kolam ikan. Semua kegiatan itu bertujuan meningkatkan pendapatan dan produktivitas pertanian.
Kegiatan yang difasilitasi Anggota Sinode GMIT Fary Djemy Francis yang juga Ketua Komisi V DPR RI ini bertema ‘ Duc In Altum (Bertolak ke Tempat yang Lebih Dalam). Tema ini mengandung makna bahwa menjadi pelayan Tuhan tidak hanya disibukan dengan memberitakan Firman, tetapi mesti terlibat jauh dalam usaha meningkatkan pendapatan jemaat;
“Siapa yang pernah naik ke loteng untuk melihat berapa persediaan jagung dan beras. Sekarang sudah Juni, apakah persediaan bahan makanan itu cukup sampai Desember?” kata Pastor Piet Salu, SVD, salah satu narasumber dalam kegiatan ini.
Pastor Piet Salu tidak hanya memberitakan Firman, tetapi sebagian waktunya ia habiskan bersama jemaat di kebun untuk membangun menanam kelor di kebun-kebun yang terpencar di sejumlah lokasi di Kabupaten Timor Tengah Utara. Semua itu bermuara pada humilitas (kerendahan hati) agar ada maiorem dei gloriam (demi semakin menambah besarnya kemuliaan Tuhan).
Narasumber lain dalam kegiatan yakni pimpinan Yayasan Alfa Omega, Pendeta Emiritus Ica Frans Pendeta Ishak, Pendeta Tara, Fary Francis, Yan Ghewa, serta Agus Pradana dan Ali dari Panah Merah, perusahaan penyedia benih tanaman pertanian.
Dana Desa
Pada kesempatan tersebut Fary mengatakan tahun ini setiap desa memperoleh dana mencapai Rp800 juta. Fary berharap para pendeta merndukung program pemanfaatan dana desa sehingga data tersebut dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
Para pendeta juga bisa ikut terlihat dalam proses perencanaan dana desa hinga pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dengan demikian dana desa tersebut benar-benar dimanfaatkan sesuai kebutuhan masyarakat di desa. (gma)
Kupang - Sekretaris Partai Gerinda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timu (NT) Isidorus Lilijawa mendaftar sebagai…
Kupang - Pansus LKPJ Bupati dan Wakil Bupati Kupang periode 2018-2024 sudah meyampaikan laporannya ke…
Kupang - Aston Kupang Hotel menggelar donor darah yang terbuka untuk umum dan bekerjasama dengan…
Kupang - Kapal MV Da Hao yang berlayar dari Singapura ke Australia terbakar di Laut…
Kupang - Kasus dugaan perselingkuhan antara seorang perempuan dikenal dengan nama Mama Sindi di Desa…
Jakarta - Kehadiran sebanyak 1.299 unit SPKLU PT PLN (Persero) selama masa mudik dan balik…