Sumba Barat Daya – Program Electrifying Agriculture (EA) yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumba telah membawa transformasi positif yang signifikan bagi sektor pertanian.
Dampak nyata program ini terungkap saat Wakil Bupati Sumba Barat Daya bersama Manager PLN UP3 Sumba menghadiri panen perdana kelompok tani di Desa Weerena, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, pada Senin (13/10/2025).
Di Desa Weerena, PLN memberikan dukungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa bantuan pompa air listrik dan fasilitas irigasi modern. Dengan beralih menggunakan sistem irigasi berbasis listrik, petani kini dapat mengairi lahan secara lebih efisien, meningkatkan produktivitas, sekaligus menekan biaya operasional hingga 40 persen.
“Melalui program Electrifying Agriculture, PLN ingin membantu masyarakat Sumba meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasional pertanian. Desa Weerena menjadi contoh nyata bagaimana listrik dapat menghadirkan efisiensi dan kesejahteraan bagi petani,” jelas Ronald Tilmans, Manager PLN UP3 Sumba.
Listrik PLN kini juga mulai dimanfaatkan untuk kegiatan pasca panen, seperti penggilingan dan pengeringan hasil tani, menjadikan pertanian di wilayah tersebut semakin modern dan berkelanjutan.
Hingga semester satu tahun 2025, realisasi program EA di wilayah kerja PLN UP3 Sumba menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,6 persen, dengan jumlah pelanggan mencapai 70 pelanggan. Total daya tersambung telah mencapai 12,58 mega volt ampere (MVA), menghasilkan konsumsi listrik yang mencapai 13,51 giga watt hour (GWh).
Pertumbuhan ini berkontribusi pada peningkatan penjualan listrik di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan modern di seluruh Pulau Sumba. Secara keseluruhan, konsumsi listrik sektor agrikultur di Nusa Tenggara Timur mencapai 76,85 GWh, meningkat 10,60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dukungan Penuh Pemerintah Daerah
Wakil Bupati Sumba Barat Daya, Dominikus Alphawan Rangga Kaka, SP, mengapresiasi inovasi PLN yang berdampak langsung bagi masyarakat. “Program Electrifying Agriculture ini selaras dengan program kerja Bupati Sumba Barat Daya yang menekankan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal. Pemanfaatan listrik untuk pertanian modern tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mendukung sektor pariwisata dan ekonomi daerah,” ujarnya.
General Manager PLN UIW Nusa Tenggara Timur, F. Eko Sulistyono, menegaskan kembali komitmen PLN. “Program ini selaras dengan misi PLN — meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mendorong kegiatan ekonomi, serta menjalankan usaha yang berwawasan lingkungan. Melalui Electrifying Agriculture, diharapkan masyarakat Sumba dapat semakin produktif, mandiri secara ekonomi, dan turut menjaga keberlanjutan lingkungan,” tegasnya.
PLN berkomitmen untuk terus memperluas program Electrifying Agriculture. Dengan dukungan listrik yang andal dan efisien, masyarakat Sumba diharapkan dapat mengembangkan sektor pertanian yang produktif, berkelanjutan, dan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah. (*/gma)














