Presiden Resmikan Bendungan Raknamo

  • Whatsapp
Jokowi bersama Menteri PU-Pera dan Gubernur NTT meninjau Bendungan Raknamo/Foto: Lintasntt

Kupang–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pengisian Air Bendungan Raknamo di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/1) petang.

Raknamo menjadi bendungan pertama yang diresmikan presiden di antara 49 bendungan yang dicanangkan dibangun di seluruh Indonesia selama kurun waktu 2015-2020, dibangun selama tiga tahun dari rencana semula lima tahun.

Read More

Peresmian juga dilakukan terhadap dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yakni Motamasin di Kabupaten Malaka dan PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatangan prasasti.

“Marilah kita jaga dan merawat infrastruktur ini dengan baik, identifikasi aktivitas perdagangan dan aktivitas ekonomi yang bisa gerakan bersama di wilayah perbatasan,” kata Jokowi saat acara peresmian tersebut.

Menurutnya di perbatasan Indonesia-Timor Leste juga sudah dibangun pasar moderen sehingga rakyat bisa mengekspor produk ke luar negeri.

“Saya yakin banyak produk dari Indonesia dibutukan negar tetangga sehingga harus kita respon peluag ini dengan baik sehingga ekspor kita naik,” ujarnya.

Adapun Bendungan Raknamo merupakan satu dari tujuh bendungan yang direncanakan dibangun di NTT. Bendungan lainnya ialah Rotiklot, Temef, Napun Gete, Manikin, Kolhua, Mbay. Tiga di antara bendungan ini sedang dalam proses konstruksi yakni Rotiklot dan Napun Gete.

“Tujuh bendungan itu merupakan jawaban atas kerinduan panjang masyarakat NTT akan sumber air karena bendungan ini selain untuk pengairan sawah, juga menyediakan air baku dan pembangkit tenaga listrik,” kata Presiden Joko Widodo.

Hadir pada acara persemian tersebut, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono, Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan sejumlah bupati dan wali kota Kupang. Bendungan ini menampung sebanyak 14 juta meter kubik air dan mengairi areal persawahan seluas 1.250 hektare.

Untuk mengalirkan air ke persawahan, Jokowi minta gubernur, bupati, dan wali kota memastikan ada pembangunan jaringan irigasi yang menghubungkan bendungan dengan persawahan. Dengan demikian, masyarakat mendapatkan manfaat dari irigasi tersebut untuk meningkatkan produktivitas sawah mereka. Jokowi mengaku menemukan sebuah bendungan di Aceh Barat tidak dihubungkan dengan jaringan irigasi ke sawah. “Di NTT jangan seperti itu,” ujarnya.

Presiden mengatakan persoalan di NTT adalah air. Namun selama bertahun-tahun persoalan ini tidak diatasi. “Pelimpahan air justru terjadi pada musim hujan. Membendung sungai yang seharusnya bisa menahan air untuk tidak mengalir ke laut. Sayangnya potensi ini tidak dimanfaatkan untuk mengatasi kondisi yang ada,” katanya.

Menurut Jokowi, ia telah memerintahkan Kementerian PU-Pera segera merampungkan pembangunan tujuh bendungan di NTT tersebut. (Sumber: MI)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.