PPNK Gelar PKM di Kupang Timur

  • Whatsapp
Foto bersama Mitra Kelompok Tani, Dosen, dan Mahasiswa Pendamping Kegiatan PKL. Foto, Dok

Kupang–Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Kupang (PPNK) gencar melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

PKM ini digelar di dua kelompok tani, yakni Kelompok Tani Syalom dan Kelompok Tani Sumber Berkat di Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang dengan fokus pada bidang peternakan.

Koordinator PKM Program Studi Teknologi Pakan Ternak Cardial Leo Penu, dan Koordinator PKM Program Studi Kesehatan Hewan drh Victor J. Lenda, Rabu (17/10/2018)

mengatakan, bahwa upaya pengembangan ternak babi secara profesional harus mampu menerapkan sistem manajemen yang baik, meliputi penyediaan bibit berkualitas.

Johanis A Jermias selaku ketua Jurusan Peternakan Politani Negeri Kupang telah mempercayakan kepada Dr. Melkianus Deddy Randu, S.Pt., M.Si; Cardial Leopenu, S.Pt., M.Sc; dan drh. Victor J. Lenda, M.Sc sebagai koordinator kegiatan PKM untuk masing-masing program studi Produksi Ternak, Teknologi Pakan Ternak, dan Kesehatan Hewan.

Menurut Cardial, kegiatan PKM tentang peternakan yang dilakukan di RT.02/RW 03, Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur ini bertujuan untuk menerapkan paradigma baru dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat problem solving, komprehensif.

“Selain itu, ketersediaan pakan yang kontinyu, dan pemeliharaan kesehatan hewan. Kesemuanya itu juga memiliki hubungan dengan besar kecilnya modal yang dimiliki peternak,” kata Cardial.

Dijelaskan, bahwa PKM merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh dosen. Sebagai mitra binaan Jurusan Peternakan sejak tahun 2016, Kelompok Tani Syalom dan Kelompok Tani Sumber Berkat telah mengembangkan ternak babi.

Namun demikian, usaha tersebut selalu mengalami kendala teristimewa dalam aspek modal untuk meningkatkan skala usaha ternak babi.

“Untuk itulah Tim ditugaskan mendesain program yang dapat diimplementasikan guna menyelesaikan masalah mitra kelompok tani dalam usaha penggemukan ternak babi,” katanya.

Dikatakan, sasaran kegiatan PKM di Kelurahan Tuatuka adalah kelompok ternak yang setiap anggotanya memiliki karakter produktif secara ekonomis.

“Tema kegiatannya, Peningkatan Usaha Penggemukan Ternak Babi menggunakan pola kerjasama PRO-MITRA,” katanya. Dikatakan, penetapan kegiatan PKM di dua kelompok tani tersebut didasarkan atas hasil survey dan pemetaan masalah khususnya berkaitan dengan aspek manajemen produksi, pakan, kesehatan ternak, dan modal.

“Keinginan anggota kelompok tani Syalom untuk meningkatkan skala usaha ternak babi secara berkelanjutan selama ini kurang didukung oleh pengetahuan teknis beternak babi, penggunaan bibit ras lokal (babi kampung) dengan jumlah yang terbatas dan kurang berkualitas. Selain itu penggunaan pakan konvensional yang hanya mengandalkan limbah pertanian dan rumah tangga, serta jumlah modal yang sangat terbatas,” katanya.

Pada sisi yang lain, lanjutnya, masalah yang ditemui di kelompok tani Sumber Berkat diantaranya berkaitan dengan jangkauan pelayanan kesehatan hewan yang belum sepenuhnya mengatasi permasalahan anggota kelompok tani.

“Sering ditemukannya kasus kematian pada ternak sapi dan babi yang dipelihara, rendahnya pengetahuan anggota mitra tentang cara pencegahan dan pengendalian penyakit SE, Hog Cholera dan Endoparasit. Bahkan ada juga kasus intensitas kematian ternak yang tinggi, terutama pada musim pancaroba (peralihan musim‎),” ujarnya.

‎Koordinator kegiatan Program Studi Produksi Ternak Dr. Melkianus Deddy Randu, S.Pt., M.Si mengatakan, bahwa potensi untuk mengembangkan ternak babi di Kabupaten Kupang khususnya Kelurahan Tuatuka masih sangat besar. Namun demikian, pengembangan ternak babi di Tuatuka membutuhkan kolaborasi pendekatan multidimensi yang dapat mengakomodasi kepentingan peternak, konsumen, dan keamanan produk dengan tetap menjaga asas kontinuitas produk ternak babi.

” Pada konteks yang demikian, hilirisasi ilmu pengetahuan dan teknologi di tingkat peternak khususnya berkaitan dengan usaha penggemukan ternak babi perlu terus ditingkatkan,” kata Randu.

Ditambahkan, Kabupaten Kupang pada masa mendatang diharapkan dapat mengambil peran strategis sebagai kabupaten penyangga untuk menyuplai komoditas dan produk ternak babi bagi kebutuhan lokal maupun regional.

“Hal tersebut sangat dimungkinkan karena saat ini permintaan konsumen akan produk ternak babi semakin meningkat. Secara faktual dapat dilihat dari peningkatan usaha kuliner berbasis produk ternak babi yang semakin menjamur di Kota Kupang, serta tradisi sosial budaya maupun kemasyarakatan yang selalu memanfaatkan produk ternak babi,” ujarnya. Untuk itulah, lanjutnya, bersama teman-teman di jurusan peternakan kami sepakat menawarkan gagasan pendekatan “PRO-MITRA” (PROPORSIONAL – KEMITRAAN).

“Pendekatan ini menurut kami akan sangat membantu kelompok tani karena perhitungan pembiayaan sarana produksi (saprodi) akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki peternak, sedangkan penyediaan pakan, perawatan kesehatan, dan pengawasan teknis usaha merupakan tanggung jawab penuh Jurusan Peternakan PPNK,” katanya.

Dikatakan,Jurusan Peternakan PPNK juga memiliki Sumber daya pendukung untuk program “PRO-MITRA” diantaranya Pabrik Pakan Mini yang telah menghasilkan produk dan diberi nama sebagai POLITANI AGRO (POLI AGRO). “Secara teknis, kegiatan PKM PRO-MITRA telah didahului dengan penandatangan MOU pada tanggal 21 Juli 2018 di Gereja Gloria Tuatuka, dilanjutkan dengan penyediaan bibit babi landrace, pakan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pendampingan intensif pada kelompok tani Syalom oleh tim Program Studi Produksi Ternak dan Teknologi Pakan Ternak, ” ujarnya.

Sedangkan pengambilan dan analisis sampel terhadap penyakit ternak sapi dan babi di kelompok Sumber Berkat juga telah dilakukan oleh tim Program Studi Kesehatan Hewan sebagai langkah awal untuk kegiatan penanganan kesehatan.

Sedangkan, kegiatan pendampingan dan pemantauan kesehatan akan terus dilakukan sampai bulan desember 2018, saat dilakukan pemasaran ternak babi.

Untuk mendukung kegiatan PKM saat ini, telah dilakukan penyuluhan yang bertempat di Gereja Gloria Tuatuka dengan materi manajemen penggemukan ternak babi oleh Redempta Wea, S.Pt., MP manajemen pakan ternak babi untuk penggemukan oleh Catootjie Nalle, S.Pt., M.Agr.St., Ph.D ; dan Manajemen kesehatan ternak babi oleh Dr. drh. Petrus Malo Bulu, M.VSc.

Sedangkan keluaran yang dihasilkan dari kegiatan PKM Jurusan Peternakan pada akhirnya adalah babi penggemukan layak jual dengan bobot berkisar antara 85-100 kg/ekor pada jangka waktu penggemukan 4-5 bulan dan perbaikan sistem manajemen penggemukan ternak babi di kelompok tani.

Selain itu juga untuk peningkatan pengetahuan mitra kelompok tani tentang model kerjasama “Pro-Mitra”, sistem pemasaran dan analisa usaha penggemukan, peningkatan pendapatan anggota mitra kelompok tani Syalom, serta kemampuan anggota kelompok tani Sumber Berkat dalam melakukan pencegahatan penyakit ternak, mengenali jenis penyakit ternak sedini mungkin, dan menerapkan manajemen kesehatan untuk ternak yang dikembangkan saat ini.

Johanis Jermias, S.Pt., M.Sc selaku Ketua Jurusan Peternakan Politani Negeri Kupang menyatakan bahwa kerjasama “PRO-MITRA” merupakan singkatan dari PROPORSIONAL KEMITRAAN.

“Model ini menawarkan tingkat keuntungan yang bervariasi pada kelompok tani karena dipengaruhi pula oleh besarnya sistem penyertaan modal kelompok tani,” kata Jeremias.
Namun demikian, lanjutnya, model ini memberikan ruang fleksibilitas lebih kepada kelompok tani sehingga mereka tetap dapat mengembangkan komoditas ternak pilihan seturut ketersediaan sumber daya yang dimiliki kelompok tani.

Ditambahkan Ketua Jurusan Peternakan, saat ini program kerjasama “PRO-MITRA” diimplementasikan pada komoditas ternak babi di Kelompok Tani Syalom, dan di masa mendatang pola yang sama akan terus dikembangkan pada kelompok tani lainnya di Kabupaten Kupang.

“Jurusan peternakan memberikan dukungan penuh dengan menempatkan dan memberdayakan alumni sebagai tenaga teknis terampil yang mendampingi kegiatan PKM “PRO-MITRA” di Kelurahan Tuatuka. Pada masa mendatang, sistem “PRO-MITRA” .

Harapannya akan menjadi model bagi pengembangan peternakan dalam rangka peningkatan ekonomi peternak,” ujar Jeremias.

‎Ridwan Ketty selaku ketua kelompok tani Syalom menyatakan bahwa sangat berbahagia dan bersyukur karena Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Khususnya Jurusan Peternakan telah menanggapi masalah kami melalui kegiatan ini. “Kami merasakan mulai ada perubahan yang kami alami saat pertama kali didampingi secara langsung dalam kegiatan penggemukan ternak babi di kelompok kami.

Kami berharap untuk beberapa tahun ini kami terus dibimbing sehingga kami bisa menjadi peternak profesional di lingkungan kami,” kata Ketty.

Dia mengatakan, pihaknya berharap agar pada kelompok tani lainnya di wilayah tersebut juga diberikan program serupa sehingga keinginan kami untuk menjadi lumbung ternak di masa depan bisa terealisasikan.
“Terima kasih kepada Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang untuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang telah kami dapatkan,” ujarnya. (siaran pers)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.