Labuan Bajo – Polri telah merancang simulasi latihan penyelamatan dan pengamanan di wisata super premium Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timurr
Ada tiga skenario yang disimulasikan pada 12 November 2020 yakni kecelakaan, kapal tenggelam dan gempa bumi yang berpotensi tsunami.
Staf khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Keamanan, Irjen Adi Deriyan Jayamarta mengatakan simulasi tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan personil gabungan dari berbagai instansi mulai dari melatih standar operasional prosedur (SOP) protokol pengamanan, penyelamatan dan kesehatan.
“Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan penanganan dalam rangka kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah kegiatan KTT G-20 dan KTT Asean Summit pada 2023,” katanya lewat keterangan tertulis, Minggu (1/11/2020).
Menurutnya, simulasi mengedepankan Undang-Undang Basarnas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. “Nanti dalam pelaksanaan simulasi akan disiapkan video yang akan dipublikasikan ke seluruh dunia guna menunjukan bahwa Labuan Bajo siap dalam pelaksanaan kegiatan KTT G-20 dan KTT Asean Summit,” ujarnya.
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif mengatakan pada Sabtu (31/10) sudah dilangsungkan upacara pengecekan kesiapan pelaksanaan simulasi di Labuan Bajo. Kegiatan dihadiri sejumlah perwira Polri dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Simulasi akan melibatkan ratusan personel mulai dari polisi pariwisata (Sat Pam obvit), satuan polisi air, dan brimob. (mi)
