Polisi Temui Abraham Isa di Lokasi Pemblokiran

  • Whatsapp
Foto: dok lintasntt.com

Kupang – Beberapa saat setelah memblokir jalur Alternatif, Abraham Isa ditemui aparat polisi dari Polres Kupang di lokasi pemblokiran di Jembatan Nefopal, Desa Oelatimo, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Salah satu polisi nampak menemui Abraham dan terlibat pembicaraan serius di tepi Ssungai yang dilintasi jalur alternatif tersebut.

Read More

Salah satu warga pelintas, Nurden Bainuan yang menyaksikan pertemuan tersebut menyampaikan polisi meminta Abraham untuk membuka kembali pemblokiran tersebut agar arus lalulintas tidak terhambat.

Abraham menyanggupi itu namun dengan catatan kendaraan truk berkapasitas besar tak boleh melintas di jalur itu karena bisa merusak kondisi jalan yang ada dalam lahannya.
Pemblokiran akhirnya dibuka dan dilalui puluhan kendaraan yang sebelumny tertahan mengantri.

“Hanya kendaraan roda dua dan roda empat yang diijinkan menggunakan jalur itu, kendaraan besar tidak diijinkan karena merusak jalan kata bapak Abraham ke polisi begitu,”ungkap Nurden.

Diinformasikan Nurden, dari percakapan itu diketahui akan ada pertemuan berikut di kantor Desa Oelatimo pada hari Rabu ini antara polisi, pemerintah, pengusaha dan pihak Abraham Isa. “Mereka sepakat hari Rabu ini ada pertemuan lagi kantor Desa Oelatimo,” katanya.

Jalur ruas Kupang-Sulamu-Fatuleu barat-Naikliu tersebut selama ini adalah jalur angkuta truk berkapasitas besar milik sejumlah perusahaan tambang galian C yang beroperasi di Desa Pariti dan Bipolo, Kecamatan Sulamu.

Jalur alternatif tersebut dibuat pemerintah untuk melancarkan arus transportasi dari Kupang ke kecamatan Sulamu dan Wilayah Naikliu karena ambruknya jembatan Nefopal di Desa Oelatimo kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT akhir Desember 2022 lalu.

Pemblokiran dilakukan Abraham Isa, warga pemilik lahan yang dilalui jalur alternatif tersebut pada Senin (30/1/2023) sekitar pukul 08.00 Wita.

Akibat dari pemblokiran itu antrian kendaraan roda empat dan roda dua dari Kupang dan Sulamu – Naikliu mengular di ujung jalur alternatif tersebut. Pemblokiran jalur dilakukan Abraham dengan cara membentng tali di ujung salah satu ruas jalur alternatif dan pagar kayu pada ujung jalur lainnya.

Abraham Isa, di lokasi pemblokiran mengatakan ia sangat kecewa karena sejak jalan dibuat dan digunakan, pihak pemerintah maupun pengusaha tidak berkoordinasi dengannya sebagai pemilik lahan. “Sebagai pemilik lahan saya tidak pernah dikasihtau saat buat jalan ini,”kata Abraham.

Ia meminta untuk pihak yang membuat jalan alternatif tersebut menemuinya untuk mencari jalan keluarnya. “Pengusaha datang ketemu saya, kita bicarakan ini,”katanya.

Informasi yang beredar dilapangan ada tiga warga yang lahannya dilalui jalur alternatif tersebut. Namun pihak pemerintah dan pengusaha yang mengerjakan jalur tersebut hanya berkoordinasi dengan dua pemilik lahan. (Jmb)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *