Polda NTT Terima Rekor Dunia MURI

  • Whatsapp
Senior Manager MURI Awang Raharjo penghargan dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) kepada Kapolda NTT Brigjen Widiyo Sunaryo (kiri), Kamis (20/10/2016). Foto: Gamaliel

Kupang–Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima penghargaan menerima penghargan dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pelayanan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kapal, Kamis (20/10).

Pelayanan SIM di kapal merupakan yang pertama di dunia Piagam penghargaan diserahkan Senior Manager MURI Awang Raharjo di dermaga Polair Polda NTT yang juga dihadiri oleh Kepala Korlantas Irjen Agung Budi Maryoto dan Kepala Biro Misi Internasional, Devisi Hubungan Internasional (Karo Misinter Divhubinter) Mabes Polri, Brigjen Johanis Asadoma

Rekor MURI yang sama juga diserahkan kepada Korlantas Polri Irjen Agung Budi Maryoto dan Direktur Lalu Linta Polda NTT Kombes Nanang Masbudi.

Penyerahan penghargaan dilakukan saat peluncuran Kapal Pelayanan Satuan Administrasi Penerbitan SIM (Satpas) Apung yang bertugas melayani pembuatan SIM di pulau-pulau kecil di NTT

Menurut Awang, Satpas Apung Satpas Apung di dunia dan masuk dalam nomor urut 7.656 penghargaan MURI.

Kepala Korlantas Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan kapal Satpas Apung sangat cocok untuk wilayah kepulauan NTT yang memiliki 1.192 pulau yang 44 pulau di antaranya berpenghuni. Dengan kapal SIM tersebut, warga yang bermukim di pulau-pulau kecil tidak kesulitan lagi membuat SIM.

Dia minta program tersebut bersinergi dengan Bimas Polri melakukan sosialisasi program kamtibnas di pulau kecil.
“Misalnya saat petugas lalulintas melaksanakan perpanjangan SIM, petugas Kamtibnas melakukan sosialisasi kamtibnas,” ujarnya.

Program ini bermanfaatkan karena semakin mendekatkan polisi dengan masyarakat sekaligus tetap menjaga NKRI.

Menurutnya program Korlantas tersebut merupakan program prioritas Kapolri. Korlantas juga segera meluncurkan program pembuatan SIM baru yang bisa dilakukan di seluruh Indonesia.

“Nantinya orang dari Kupang bisa membuat SIM di mana saja, bisa di Jogjakarta atau di Jakarta,” ujarnya. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.