Kupang -Dalam upaya meningkatkan sinergi untuk pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) di PLTU BoloK, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT (PLN UIW NTT) menyerahkan alat cetak batako kepada Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang Rabu (18/10/2023).
Bantuan diberikan berupa dua unit alat cetak batako dan dua unit mixer untuk produksi batako dari FABA.
Penyerahan dilakukan oleh Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Timor, Ismanta mewakili PLN NTT dan diterima oleh Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VII Laksamana Pertama TNI I Putu Darjatna, M.Tr.Opsla di Markas Komando (Mako) Lantamal Bolok, Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerjasama PLN NTT dengan Lantamal VII Kupang dalam penggunaan FABA dari PLTU Bolok diantaranya stabilisasi lahan di Mako Lantamal VII Kupang, Pembangunan jalan di Kelurahan Sulamu dalam Program Kampung Bahari Nusantara dan rencana stabilisasi jalan di Kampung Bahari Nusantara di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang.
Komandan Lantamal VII Kupang, Laksamana Pertama TNI I Putu Darjatna, M. Tr. Opsla menyampaikan apresiasi atas kontribusi PLN dalam mendukung kegiatan Lantamal VII Kupang.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang berkontribusi positif dalam kegiatan Lantamal Kupang dengan memanfaatkan abu batubara. Sebelumnya sudah ada bantuan PLN untuk stabilisasi lahan di area Lantamal, Pembangunan jalan beton di Sulamu dan nanti kami gunakan FABA untuk stabilisasi jalan di Kampung Bahari di Amarasi Timur. Peralatan cetak batako ini akan kami peruntukan mendukung aktifitas tenaga KomCad (Komponen Cadangan) Matra Laut Lantamal sehingga ada mereka ada kegiatan yang menghasilkan,” katanya.
General Manager PLN UIW NTT I Gede Agung Sindu Putra menjelaskan bantuan peralatan untuk pengelolaan pemanfaatan FABA ini sejalan dengan visi PLN dalam menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
“Salah satu visi PLN adalah menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Seperti apa yang kita lakukan saat ini bersama Lantamal VII Kupang, memanfaatkan FABA hasil pembakaran batubara untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi tenaga Komcad Lantamal Kupang. Kami berharap FABA dapat terus memberikan nilai tambah bagi stakeholder PLN,” Jelas Sindu.
Lebih lanjut di jelaskan Sindu “Selain itu PLN juga berusaha mengurangi pemakaian batubara untuk lebih meningkatkan bauran energi baru terbarukan dengan program substitusi bimomassa atau cofiring di PLTU Bolok yang secara bertahap akan ditingkatkan sehingga mencapai target bauran energi nasional 23 persen tahun 2023,” pungkasnya.
PLN NTT memiliki 2 (dua) unit PLTU yang menggunakan batubabara sebagai bahan bakar yang beroperasi di Pulau Flores dan Pulau Timor. PLTU Bolok yang berada di Pulau Timor memiliki kapasitas 2 x 16,5 MW yang menghasilkan 15 ton FABA setiap harinya dari pembakaran batubara.
Upaya pengelolaan FABA sudah dilakukan sejak tahun 2021 dan 21.495 ton FABA telah dipasok untuk menghasilkan berbagai produk seperti batako, paving blok, jalan beton serta digunakan juga untuk stabilisasi lahan miring dan berlubang.
Berbagai instansi pemerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup, TNI, UMKM dan Rumah Ibadah turut merasakan manfaat FABA. (pln)