PLN Operasikan Transmisi Pertama di Sikka, Dukung Investasi di Flores

  • Whatsapp
Foto: PT PLN

Maumere – Keandalan sistem kelistrikan pulau Flores terus meningkat, setelah PLN berhasil melakukan pemberian tegangan pertama (energize) pada jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) yang mengalirkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Maumere menuju Gardu Iinduk (GI) Maumere.

Jaringan SUTT ini merupakan transmisi pertama yang dioperasikan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Yuyun Mimbar Saputra menjelaskan bahwa beroperasinya jaringan transmisi ini akan meningkatkan pelayanan tenaga listrik kepada konsumen di Sikka.

“Selama ini PLN mengevakuasi daya pembangkit melalui jaringan tegangan menengah 20 kV, dengan adanya jaringan transmisi 150 kV tentu listrik lebih andal. Sekarang kami sangat yakin menyampaikan kepada stakeholder bahwa PLN siap mendukung investasi di Flores,” ucap Yuyun.

Jaringan SUTT PLTMG Maumere – GI Maumere ini sendiri terbentang sepanjang 51,78 kms (kilo meter sirkuit) dan jumlah tower sebanyak 77 tower, dengan total daya yang dapat disalurkan mencapai 40 Megawatt (MW).

Selain meningkatkan keandalan, beroperasinya jaringan SUTT PLTMG Maumere – GI Maumere ini juga meningkatkan efisiensi dan menurunkan Biaya Pokok Penyediaan listrik di sistem kelistrikan Flores.

“Tinggal selangkah lagi untuk merealisasikan interkoneksi sistem Ende dan Maumere. Interkoneksi ini syarat mutlak agar kita dapat mengoptimalkan penggunaan pembangkit murah seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Ropa dan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi) Sokoria. Apabila kita berhasil merealisasikan interkoneksi sistem Flores, maka suplai energi listrik ke kota/kabupaten di pulau flores akan lebih aman, handal, efisien,” ucap Yuyun.

Diakui Yuyun, pandemi Covid-19 memberikan tantangan tersendiri dalam proses pembangunan jaringan transmisi, terutama dalam proses pemberian kompensasi kepada masyarakat. PLN bekerja sama dengan pemerintah desa dan pemerintah daerah, sehingga pemberian kompensasi dapat terlaksana dengan proses tatap muka minimal.

“Kami juga tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terutama gugus tugas Covid-19 setempat, agar segala kegiatan kami tetap berjalan sesuai standar protokol yang berlaku. Kami juga menyampaikan terima kasih, berkat dukungan seluruh stakeholder, transmisi ini bisa kita selesaikan,” tambah Yuyun. (pln)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.