Kupang – PT PLN (Persero) UIW NTT dan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Penggunaan Bagian Perairan Dan Izin Sandar Pada Terminal Khusus (TerSus).
Penandatanganan MoU ini untuk guna mendukung lalu lintas distribusi Bahan Bakar di PLTU Timor-1 Oesina, Dusun Panaf Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Penandatanganan MoU mewakili PLN NTT Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Timor (PLNUPK TimorI) Ismanta dan Kepala KSOP kelas III Kupang Simon Bonefasius Baon, S.Sos., M.H., dilaksanakan di kantor KSOP kelas III Kupang, pada Rabu (4/10/2023).
Simon Baon mengatakan kerjasama ini sejalan dengan tugas KSOP kelas III Kupang dalam mengawasi dan mengamankan aktifitas di area pelabuhan Kupang.”kami bertugas melakukan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran. Kerjasama ini mendukung tugas kami dalam melayani mitra yang beroperasi di daerah Pelabuhan Kupang, salah satunya bongkar muat bahan bakar termasuk batu bara di PLTU Timor-1 yang telah beroperasi di Oesina”. katanya.
“Kami juga melakukan supervisi terhadap setiap kegiatan di area Pelabuhan. Selain itu kerjasama ini menjadi satu bagian menjalin silaturahmi antara Kementerian Perhubungan dengan PLN sehingga operasi Tersus berjalan dengan baik serta kami mendukung kegiatan PLN di Kupang” lanjut Simon.
PLTU Timor-1 dengan daya 2×50 MW merupakan salah satu unit pembangkit yang diproyeksi dapat menambah daya mampu sistem kelistrikan PLN di pulau Timor yang telah memasuk tahap first synchronization pada bulan Juli 2023 yang lalu. Selanjutnya pada bulan Desember 2023 ditargetkan akan dilakukan Commercial Operational Date (COD) yang menandakan PLTU Timor-1 resmi beroperasi di Sistem Timor.
Manager PLN UPK Timor Ismanta, mengungkapan rasa terima kasih atas penandatanganan MoU dengan KSOP Kelas III Kupang.”Terima kasih dan apresiasi kami kepada KSOP Kupang untuk kerjasama saling mendukung yang di tandai dengan penandatanganan MoU ini. Dengan komitmen ini, dapat memudahkan proses unloading batu bara di jetty (dermaga) PLTU Timor-1 yang tentunya mendukung ketersediaan bahan bakar secara kontinyu sehingga listrik dapat terus menyala. Sistem kelistrikan di pulau Timor sudah besar dan cukup bagus, dengan adanya PLTU Timor-1 ini akan menambah daya kemampuan sistem kita di pulau Timor”. ungkapnya
“Selain unloading batu bara, PLN dan KSOP Kupang juga telah bekerjasama dalam proses loading dan unloading BBM untuk disipulai ke unit-unit pembangkit isolated tersebar di pulau Alor, Sabu, Rote dan Semau. Harapan kami kerjasama ini dapat berjalan baik dan dapat membantu PLN dalam melayani masyarakat di seluruh wilayah kerja kami”. tambah Ismanta.
Dengan masuknya PLTU Timor-1, sistem kelistrikan di Pulau Timor dengan beban puncak 110 MW ditopang oleh 5 unit pembangkit dengan total kapasitas 164 MW akan memiliki daya mampu sebesar 274 MW sehingga terjadi surplus daya sebesar 110 MW.
“Dengan masuknya PLTU Timor-1 beroperasi maka Sistem Kelistrikan Timor akan mempunyai cadangan daya sebesar 110 MW, untuk itu kami sampaikan bahwa PLN sangat siap melayani kebutuhan listrik di Pulau Timor” tutup Ismanta. (*/pln)