Kupang- PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatatkan kemajuan signifikan dalam program elektrifikasi.
General Manager PT PLN IUW NTT, F. Eko Sulistiono mengatakan per Maret 2025, rasio elektrifikasi yang telah dicapai PLN NTT 89,12%, sementara rasio elektrifikasi total mencapai 96,39%.
Capaian ini menunjukkan komitmen PLN dalam menyediakan akses energi listrik ke seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur.
Sesuai data yang dirilis pada Media Gathering PLN di Pulau Semau, Senin (26/5/20250, menunjukkan keberhasilan yang beragam di berbagai kabupaten da kota. Beberapa daerah telah mencapai rasio elektrifikasi mendekati sempurna atau 99,99% antara lain Rote Ndao, Belu, Malaka, Sumba Timur, Lembata, dan Flores Timur.
Sementara daerah lain masih dalam proses pengembangan yakni Sumba Barat Daya 81,29%, Manggarai Timur 89,11%, TTS 87,64% dan Sabu Raijua 89,19%.
PLN telah menetapkan roadmap untuk mencapai rasio elektrifikasi 99,99% di seluruh desa di Provinsi NTT pada tahun 2028. Roadmap ini menunjukkan target bertahap peningkatan akses listrik hingga mencapai target tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan capaian di berbagai wilayah, kemajuan yang signifikan ini menunjukkan upaya PLN yang konsisten dalam meningkatkan akses energi listrik di NTT, khususnya di daerah-daerah terpencil. PLN terus berupaya untuk memastikan seluruh masyarakat NTT dapat menikmati manfaat akses listrik yang andal dan terjangkau.
Rasio Desa Berlistrik
Sementara itu, sampai April 2025, PLN telah melistriki 3.327 desa dan kelurahan sehingga rasio desa berlistrik tercatat mencapai 96,66%.
Menurut Eko Sulistiono, masih ada 118 desa (527 dusun) yang belum terlayani oleh listrik PLN, tetapi saat ini dilayani oleh PLN Komunal, Solar Home System (SHS), Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) Pemda, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan swadaya masyarakat. Sesuai roadmap yang ada, seluruh desa di NTT akan terlayani listrik PLN paa 2027. (*/gma)
