PGI Serukan Kerjasana Antar Gereja

  • Whatsapp
Pdt. Albertus Patty/Foto: satuharapan.com
Pdt. Albertus Patty/Foto: satuharapan.com

Ba’a–Lintasntt.com: Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Albertus Patty menyerukan jalinan kerjasama antara gereja demi kebaikan umat, bangsa dan dunia.

“Kita tidak hanya saling mendoakan saja, tapi di tengah krisis dunia, ekonomi, politik, sosial, dan budaya saatnya gereja membangun kerjasama yang konkrit untuk kebaikan umat kita dan kebaikan bangsa serta dunia ini,” katanya.

Menurutnya, partnership ini sangat penting dijalin. “Saya senang karena tema Sidang Sinode saat ini, Yesus Kristus adalah Tuhan, ini menunjukkan GMIT back to basic. Tapi pertanyaannya, kenapa tema ini diambil, karena biasanya tema ini diangkat ketika gereja-gereja mengalami penindasan, dan persoalan yang berat.

Ia menjelaskan terdapat 1200 kasus kekerasan di Indonesia dan paling tinggi di Jawa Barat. “Gereja diserang dan diserbu. Kalau di Jawa Barat menggunakan tema Yesus Kristus adalah Tuhan, itu wajar. Kalau gereja-gereja di Timur Tengah menggunakan tema ini wajar karena mereka tertindas,” katanya.

Karena itu, di tengah tantangan dan masalah apapun, sudah saatnya gereja-gereja di Indonesia membangun partnership yang konkrit. “Mengatasi radikalisme agama, persoalan lingkungan hidup yang parah. Kia menjalin partnership dengan sesama seagama, maupun partnership dengan orang-orang di luar kita. NTT ini tidak bisa dibangun oleh GMIT saja, tetapi semua komponen,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Badan Pekerja Harian Gereja Protestan Indonesia (GPI) Pdt. Lies Tamuntuan-Makisanti, M.Th mengataan, GMIT merupakan anak ketiga dari GPI yang dimandirikan dalam mengorganisir pelayanan di wilayah Timur Indonesia.

“Ada GMIT, GMIM dan GPM dan sembilan adik dari Gorontalo (GPIB). Jadi kita 12 bersaudara. Kita ada dalam satu persaudaraan dalam GPI. Meski PGI sudah ada dan menyatu dalam
satu lembaga tetapi kita satu ibu.

Dan ketika hymne dilombakan GMIT menjadi juara umum, ini baru ada sepanjang 410 tahun. Dan dalam hymne itu tercantum komitmen kita sebagai bersaudara. “Saya dari GMIM tetapi berada di sini seperti berada di gereja saya sendirim” ujarnya.

Dikataknnya, persaudaraan itu akan tetap dipupuk sampai gereja sudah tidak ada lagi di dunia ini. “Dalam sidang sinode GPI di Palu, salah satu Sinode GPI adalah Pendeta Bobby Litelnoni yang adalah Ketua Sinode GMIT. Mari kita sama-sama mendayung GPI ini dan salah satu komitmen kita adalah, ketika ada kekurangan pelayanan, dan kalau ada surplus pelayanan, mereka juga meminta para Pendeta GMIT untuk melayani di Toli-Toli dan daerah lain,” katanya.

Dia menyebutkan, salah satu program ialah pertukaran pelayanan  sehingga ketika masing-masing mengalami kesulitan baik di Banggai, Tolitoli, Buol dan lain-lain maka komitmen ini yang perlu dibangun. (laporan lorens leba tukan dari Rote)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.