Kupang – Perekonomian Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan kinerja positif di Triwulan I tahun 2025 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,55% (yoy).
Angka ini cukup menggembirakan, terutama jika dibandingkan dengan melambatnya perekonomian nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produksi pertanian dan berbagai program belanja pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Ekonom Bank Indonesia Provinsi NTT Teguh Nersada Natail Sitepu dalam kegiatan Sasando Dia (Santai-santai duduk Baomong Bersama Media) di Hotel Sotis Kupang, Rabu (285/2025) malam.
Menurutnya, sektor pertanian yang menjadi penggerak utama, tumbuh sebesar 4,28% (yoy), sedangkan sektor perdagangan juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 11,91% (yoy). Kontribusi positif juga datang dari sektor administrasi pemerintahan yang tumbuh 9,72% (yoy).
Meskipun demikian, beberapa sektor mengalami penurunan. Investasi PMTB mengalami penurunan sebesar -4,39% (yoy). Konsumsi rumah tangga juga mengalami penurunan, meskipun masih berada di angka 3,42% (yoy). Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Ekspor menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 3,21% (yoy) setelah mengalami penurunan tajam di periode sebelumnya. Sementara itu, impor mengalami penurunan sebesar -8,99% (yoy).
Pemerintah Provinsi NTT perlu mempertahankan dan meningkatkan efektivitas belanja modal dan barang jasa serta melanjutkan program makanan bergizi gratis (MBG untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang positif, kemudian Peningkatan frekuensi aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition), juga perlu diperhatikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi NTT di Triwulan I 2025 menunjukkan kinerja yang baik. Namun, pemerintah perlu tetap waspada dan melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga momentum positif ini dan mengatasi tantangan di beberapa sektor. (*/gma)
