Kupang–PT Pertamina (Persero) mulai membangun terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG) di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina, Tenau, Kupang, Senin (1/4/2019).
Peletakan batu pertama pembangunan LPG tersebut dilakukan bersama oleh Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Anggota Komisi VII DPR Fery Kase.
LPG Kupang berkapasitas 2×500 metrik ton (MT) dijadwalkan rampung pada Agustus 2020. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp271,7 miliar, terdiri dari dua tengki LPG pressurized kapasitas 500 MT dengan sarfas pendukung, serta pembangunan jetty baru kapasitas 1.000-6.500 DWT lengkap dengan MLA (Marine Loading Arm) dan sarfas pendukung.
Pembangunan terminal LPG bertujuan mendukung program pemerintah terkait konversi bahan bakar minyak (BBM) dari minyak tanah ke LPG. Selain itu, Pertamina perlu menambah storage LPG untuk mengantisipasi kenaikan LPG di masa mendatang.
Menurut Gandhi Sriwidodo, peletakan batu pertama pembangunan terminal LPG Kupang juga menandai dimulainya pembangunan terminal LPG di tiga wilayah di timur Indonesia, yakni termial LPG Bima (NTB) kapasitas 1×1.000 MT, Terminal LPG Ambon (Maluku) 2×1.000 MT dan Terminal LPG Jayapura (Papua) 2×1.000 MT.
Total anggaran yang dikucurkan untuk terminal LPG Kupang dan tiga terminal LPG tersebut sebesar Rp1,2 triliun. (gma)
