Kupang – Pada tahun anggaran 2023 lalu, ada sekian banyak proyek Sumur Bor dan jaringan air ke rumah-rumah warga yang diadakan dinas PUPR kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang besaran anggarannya mencapai miliaran rupiah pertitiknya.
Dalam dua pekan terakhir lintasntt.com menelusuri tiga titik dari sekian lokasi proyek tersebut yang ada di dua kecamatan berbeda yakni satu titik di desa Nunkurus Kecamatan Kupang timur dan dua titik di kecamatan Amarasi yakni kelurahan Nonbes dan desa Kotabes.
Dari pantauan dan pengakuan pihak masyarakat maupun pemerintah desa/kelurahan, fisik proyek tampak jelas namun dari sisi manfaat, air dari sumur bor yang disalurkan tidak dinikmati oleh semua Rumah Tangga sasaran program yang tersalur melalui jaringan distribusi sumur bor tersebut.
“Air hanya jalan saat uji coba, setelah itu tidak semua SR (sambungan rumah) dapat air,”kata Kepala Desa Kotabes, Imanuel Banu, Senin (28/10).
Kades Imanuel menjelaskan ada dua titik pengeboran dan reservoar yang dibangun di kantor desa untuk menyalurkan air ke 150 SR dalam wilayah RT 1,2,3,4,5,6 dan 7 di wilayah dusun 1 dan dusun 2.
Saat ujicoba sekitar Desember 2023, air teraliri ke 150 SR yang ada. Namun di bulan Januari 2024 aliran air tidak menjangkau lagi 150 SR. “Ada 20 SR yang tidak jalan lagi,”katanya.
Ia sudah menyampaikan hal tersebut ke dinas PUPR dan pihak dinas maupun pelaksana proyek sudah ke lokasi untuk memastikan persoalan yang terjadi namun tetap saja persoalan ke-20 SR tersebut tidak teratasi.
“Saya duga persoalannya di pompa dorongnya, bukan debit air. Karena air di bak reservoar penuh tapi air tidak jangkau semua, debit air besar karena ada dua titik sumur bos yang debit airnya besar,”katanya.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) lurah Nonbes, Janwar Modok juga menyampaikan hal yang sama saat ditemui di kantornya, Senin (28/10).
Ia mengatakan dari 105 SR yang disuplai dari sumur dan reservoar di samping kantor lurah itu, ada sekitar empat SR termasuk SR di sekolah TK yang tak jauh dari reservoar yang air-nya tidak jalan.
“Air jalan tapi tidak semua SR dapat, ada sekitar tiga atau empat SR paling dekat TK punya itu juga tidak jalan,”katanya.
Saat uji coba kata Janwar, seluruh SR teraliri, namun setelah itu aliran air mulai tidak menjangkau semua SR.
Sepekan sebelumnya, Darkon Benyamin, warga desa Nunkurus mengatakan rumahnya dan belasan rumah warga lainnya di dusun 3 desa tersebut tidak terlayani air. Air sempat jalan saat uji coba beberapa bulan sebelumnya, namun kini tidak lagi.
Di Nunkurus ada 120 SR namun ada sekitar 17 SR yang tidak teraliri. (Jmb)