Kupang – Pergantian Kapolda dan Wakapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) disambut positif oleh berbagai pihak. Kehadiran pimpinan baru ini diharapkan mampu memberikan energi baru dan solusi bagi permasalahan hukum yang menahun di NTT.
Direktur Lakmas NTT, Viktor Manbait menyambut baik pergantian kepemimpinan di Polda NTT tersebut. Viktor menilai, perubahan ini menandakan kebutuhan akan “darah segar” untuk menegakkan hukum secara lebih tegas dan efektif, sesuai arahan Kapolri.
Beberapa permasalahan krusial yang menjadi perhatian Lakmas, antara lain perdagangan orang (TPPO), mafia bahan bakar minyak (BBM), dan illegal logging. Viktori mendesak Kapolda dan Wakapolda yang baru untuk segera menangani masalah-masalah tersebut.
“Krisis penegakan hukum terkait illegal logging sangat memprihatinkan. Kami berharap Kapolda yang baru dapat mengungkap siapa saja yang menjadi beking, termasuk jika ada oknum penegak hukum atau petinggi polisi yang terlibat. Mereka harus dibasmi,” ujarnya, Selasa (3/5/2025).
Viktor juga meminta perhatian khusus terhadap Gakum Bali Nusra dan UPT KPH yang terhambat oleh kartel illegal logging yang terorganisir. Mereka berharap Kapolda dapat memberikan perlindungan dan dukungan penuh kepada lembaga-lembaga tersebut.
Terkait Polres TTU, Viktormeminta agar fungsi penegakan hukum dilaksanakan secara tegas namun humanis serta menekankan pentingnya perlindungan hutan di Timor Tengah Utara (TTU) dari para penjarah kayu ilegal.
Karena itu, Kapolda NTT diminta untuk mengawasi secara ketat dan menindak tegas siapa pun yang terlibat, termasuk oknum polisi. “Daerah kami kering dan kritis. Kami mohon bantuan Kapolda untuk menyelamatkan hutan-hutan kami dari kehancuran, ” ujarnya.
Harapan besar kini tertuju pada kepemimpinan baru Polda NTT untuk membawa perubahan signifikan dalam penegakan hukum di Nusa Tenggara Timur. (/gma)