Kupang – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Kupang, NTT, sedang mengelorakan Gerakan Peduli Sampah yang dimulai di Car Free Daya (CFD) pada Sabtu (5/8/2023). Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh.
Dari CFD, gerakan dalam bentuk Makan Gratis ini dilanjutkan ke Pasar Kasih Naikoten 1 pada Senin (6/8), Pasar Oeba, Selasa (7/8), Pasar Oesapa, Rabu (8/8), dan Pasar Oebobo, Kamis (9/8).
Sesuai pantuan lintasntt.com, sejumlah pengurus HIPMI Kota Kupang yang dipimpin Ketua Umum Yusak Benu, membeli makanan dari pelaku UMKM yang berjualan di area CFD.
Selanjutnya, makanan yang telah dikumpulkan, dibagi-bagi gratis kepada warga yang melintas.Saat yang sama, anggota HIMPI mengingatkan warga agar bungkusan makanan dibuang ke tempat sampah yang sudah disiapkan.
“Gerakan ini memberikan dampak yang positif karena mengugah masyarakat untuk menjaga kebersiha. Bersih itu bagian dari iman dan bersih adalah pangkal sehat,” kata George Hadjoh kepada wartawan.
George mendukung gerakan yang dicetuskan anak-ana muda yang ternyata memiliki komitmen kuat membangun Kota Kupang dari sisi kebersihan, tetapi juga membantu UMKM.
Ketua Umum HIPMI Kota Kupang Yusak Benu menyebutkan gerakan tersebut untuk memotivasi warga Kota Kupang untuk menjaga kebersihan, sebab kebersihan Kota Kupang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab masyarakat.
“Kita jangan membebankan dan terus mempersalahkan pemerintah, karena sumber dari sampah itu ada di masyarakat,” ujarnya.
Terkait pembagian makanan gratis, bagi Dia, minimum menggerakan hati masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan, terutama bungkusan dari makanan yang dibagikan.
“Kami mengajak semua masyarakat supaya ketika dberkati melalui makanan gratis ini, cara membalas kebaikan ini adalah menjaga kebersihan.mulai dari diri masing-masing,” kata Yusak.
Apa yang dilakukan HIPMI tersebut, sebagai dukungan atas kerja keras pemerintah Kota Kupang yang telah menjaga kebersihan dengan begitu luar biasa. Kegiatan ini juga menimbulkan efek berganda atau multiplier effect bagi UMKM. (*/gma)