Kupang – Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 1.165 orang, Selasa (15/2/2022).
Dari jumlah itu, delapan orang meninggal masing-masing berasal dari Kota Kupang satu orang, Sikka satu orang, Ngada tiga orang, Nagekeo satu orang, Sumba Barat Daya satu orang, dan Sumba Tengah satu orang.
“Dari jumlah kasus yang ada 1.115 orang sudah sembuh dan 42 orang masih menjalani perawatan,” kata Kepala Seksi P2PM, Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil NTT Agusthina Rosphita.
Agusthina menyebutkan angka kematian DBD di bawha 1%, sedangkan angka kesakitan 49/100.000 penduduk. Sedangkan, pada Senin (14/2) terjadi penambahan lima kasus baru.
Namun, dari laporan dinas kesehatan, kasus malaria cenderung menurun, sejak 1-15 Februari tercatat 260 kasus dibandingkan dengan Januari 2022 sebanyak 905 kasus. Selama Februari ini kasus tertinggi berasal dari Kota Kupang 45 orang, Flores Timur 10 orang, Lembata 26 orang, Sikka 25 orang, Manggarai Barat 51 orang, Sumba Barat Daya 29 orang, dan Malaka 13 orang.
Sementara itu sejumlah kabupaten terjadi penurunan kasus dibandingkan Januari seperti Sikka dari sebelumnya 131 kasus, kini turun menjadi 25 kasus. Begitu juga Manggarai Barat dari 169 kasus turun menjadi 51 kasus, dan Kota Kupang dari 165 kasus turun menjadi 45 kasus.
Menurutnya, dari 1-15 Februari, dari 22 kabupaten dan kota, sebanyak lima kabupaten nol kasus DBD yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Rote Ndao, Alor, Ngada, Nagekeo dan Sumba Timur. (*/mi/gma)