Pemuda GMIT Gelar Sidang Pleno Pertama

  • Whatsapp
Pengurus Pemuda Sinode GMIT Hari kedua dilanjutkan Sharing bersama Anggota Majelis Sinode GMIT Fary Francis/Foto: Doddy

Kupang–Pengurus Pemuda GMIT Masa Bakti 2016–2017 menggelar Sidang Pleno I mulai 11-12 Desember 2016.
Pleno ini bertujuan menyampaikan program kerja selama satu tahun ke depan yang telah disusun oleh bidang-bidang yang ada dalam kepengurusan.

Kegiatan dilaksanakan di Sekolah Lapangan Nekamese, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang

Turut hadir dalam sidang pleno ini Haris Oematan, mantan sekretaris pemuda GMIT masa bakti 2012-2016 (saat ini menjabat BP4S) yang memaparkan materi tentang HKUP GMIT. Dalam penyampaiannya, Haris mengatakan yang masih sulit saat ini adalah aspek sosiologis di mana jemaat masih memiliki pandangan bahwa Pengurus di lingkup sinode secara hierarki lebih tinggi dari pengurus pemuda di lingkup klasis, tetapi sebenarnya tidak ada hierarki antara kepengurusan di lingkup sinode dan jemaat. Untuk itu harus menjadi tugas Bidang Organisasi untuk menjelaskan bahwa yang membedakan hanya tugas yang diemban.

Sementara itu Ketua Pengurus Pemuda GMIT Sinode, David Natun menjelaskan bahwa tugas Pemuda GMIT saat ini adalah menyebarkan pesan damai kepada semua orang sehingga terang kasih Kristus semakin menyala dan toleransi antar umat beragama dapat tercipta semakin baik. Pemuda GMIT adalah pelopor hadirnya Forum Komunikasi Antar Umat Beragama di NTT yang saat ini mulai menyebar ke seluruh Indonesia.

Pesan damai selalu datang dari NTT, dan tugas kita sebagai pemuda GMIT adalah mempertahankan kerukukan yang sudah terjalin selama ini.

Sementara itu, Penasehat Pengurus Pemuda GMIT sekaligus Majelis Sinode GMIT, Farry Francis yang turut hadir dalam sidang pleno ini juga mengatakan Pemuda GMIT lewat setiap bidang harus bisa menyusun program yang bisa menjadi program unggulan yang sinergi dengan program sinode GMIT, beberapa diantaranya terkait human trafficking, juga isu-isu lingkungan hidup yang saat ini terus dikampanyekan di tengah-tengah jemaat.

Pleno ini, selain merumuskan program sesuai pesan Musyawarah Pelayanan pada bulan Oktober di Bukapiting – Alor, juga diharapkan dapat merumuskan program yang sesuai dengan pergumulan sinode GMIT, antara lain Human Trafficking, Perubahan iklim, Narkoba, HIV/AIDS dan disabilitas. Pemuda GMIT juga harus menjadi kader gereja yang siap untuk menjadi presbiter.

Pembahasan program disampaikan per-bidang, antara lain bidang organisasi, bidang Kewirausahaan, Bidang Kerohanian, Bidang Pemuridan, Bidang Pelayanan Masyarakat, Bidang Keperempuanan, dan Bidang Informasi dan Jaringan, pemaparan masing-masing bidang menjadi rumusan program yang menjadi target program yang akan diimplementasikan selama satu tahun ke depan.
Peningkatan kapasitas pemuda di lingkup jemaat adalah target utama yang harus dicapai dalam satu tahun program, juga penyebaran informasi yang merata terkait dengan semua program yang telah direncanakan. (Dody Kudji Lede-
Sekretaris Bidang Informasi dan Jaringan)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.