Pejabat NTT Mesti Punya Kiat Sejahterakan Rakyat

  • Whatsapp
Ibrahim Medah (pertama dari kanan). Dok. Pribadi
Ibrahim Medah (pertama dari kanan). Dok. Pribadi

Kupang–Lintasntt.com: Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibrahim Medah menilai pejabat di daerah itu tidak memiliki strategi mengelola dana yang minim untuk kesejahteraan rakyat.

Pernyataan itu bertolak dari kondisi masyarakat di daerah itu yang masih tertinggal. Bahkan, NTT kini termasuk provinsi tertinggal nomor tiga setelah Papua dan Papua Barat. Padahal tiga daerah ini memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.

“Dari tahun ke tahun (kondisi NTT) terus begini. Mestinya dengan APBN yang minim, kita punya kiat-kiat mengefisienkan untuk sejahterakan daerah ini,” ujar Ibrahim dalam diskusi bersama wartawan dan aktivis mahasiswa di Kupang, Jumat (21/8).

Ia mencontohkan produksi padi di NTT hanya berkisar 4 ton per hektare (ha), jauh di bawah produksi padi di jawa mencapai 10 ton per ha. Jika dari 132.000 ha sawah irigasi di NTT menghasilkan delapan padi ton per hektare saja, menurut Dia, NTT tidak perlu mendatangkan beras dari luar daerah.

Menurutnya 10 ton padi setara Rp70 juta sehingga total pendapatan dari 132.000 hektare padi tersebut mencapai sekitar Rp140 triliun. “Hasil panen itu bisa memberi makan seluruh rakyat NTT, daripada kita terus bergantung dari atas,” ujarnya.

Ia mengatakan DPD tengah mendorong Pemprov NTT untuk menanam kemiri sunan di lahan tidur di seluruh kabupaten. Kemiri sunan merupakan bahan dasar pembuatan biodisel atau bahan bakar pengganti solar.

Ibrahim yang juga menjabat ketua Tim Kerja pengembangan Kemiri Sunan di se-Indonesia mengatakan jika seluruh lahan tidur di dalam hutan maupun di luar hutan ditanami kemiri sunan, produksi minyak akan melimpah. “Saya akan bertemu gubernur untuk mendorong adanya anggaran dalam perubahan APBD nanti untuk menanam kemiri sunan,” kata Dia. (PO/palce amalo)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.