Pasca Bencana, Warga Alor Kembali Menikmati Listrik

  • Whatsapp
Foto: PLN

Pantar – Badai siklon tropis Seroja yang menerjang Nusa Tenggara Timur pada awal April lalu mengakibatkan beragam pilu bagi masyarakat.

Kehilangan anggota keluarga, rumah hancur, akses jalan terputus, bahanan makanan terbatas dan lainnya.

Read More

Termasuk bagi Nahor Lapikoli, 36 tahun yang atap rumahnya terhempas ganasnya badai. Warga Desa Kaleb, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor ini terbilang beruntung pada saat itu karena masih tersisa sebuah ruangan yang dapat digunakan berteduh bagi Nahor sekeluarga. Menurutnya, kondisi saat badai menerpa menjadi gelap gulita dan hujan terus turun dengan lebat.

“Semenjak Senin tanggal 5 April 2021 dini hari, aliran listrik terhenti pasca serangan Badai. Paginya pun masih diguyur hujan deras yang mengakibatkan genangan air serta sisa reruntuhan rumah dan atap yang terbuat dari seng berterbangan. Suasana saat itu sangat mencekam dan gelap gulita,” tutur Nahor sambil mengingat kejadian bencana itu.

Diketahui, sebanyak 238 gardu terdampak badai sehingga menyebabkan padamnya listrik pada 36 ribu pelanggan. Tidak hanya itu, Pembangkit listrik, yang menjadi tulang punggung pelayanan kelistrikan di Pulau Alor juga tidak dapat dioperasikan saat itu. Jika melihat kerusakan yang terjadi dan luas area yang terdampak, rasanya sangat sulit listrik dapat beroperasi Kembali dengan cepat.

Namun, listrik di Pulau Alor kini sudah kembali menyala. Dengan kerja keras dan sinergi antara PLN, warga, TNI dan Polri, sistem kelistrikan di Pulau Alor telah pulih kembali pada (22/4) pukul 19.00 Wita.

“Saya merasa bangga terhadap hasil kerja keras PLN, yang kembali melayani listrik dirumah kami. Karena saat tidak ada listrik, kehidupan keseharian kami pun merasa terganggu. Mulai dari susah membuat makanan, memasak serta kegiatan lainnya yang membutuhkan listrik pun menjadi tertunda, rasanya haru bercampur bahagia. Sekarang listrik sudah kembali menyala, penerangan ke kamar mandi ada, Istri juga bisa kembali memasak,” terang Nahor.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT), Agustinus Jatmiko, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan kekuatan terbaik yang dimiliki dan mendatangkan tenaga bantuan serta hadirnya bantuan dari sukarelawan warga, TNI dan Polri.

Sampai dengan (27/4) pukul 12:00 Wita, sebanyak 36 ribu pelanggan dan 236 gardu yang terdampak di 14 Kecamatan di Pulau Alor dapat menikmati listrik kembali.

Sementara itu untuk update recovery secara keseluruhan di NTT terhitung pada Kamis 29/4 pkl 08.00 Wita, PLN berhasil sebanyak 3.976 gardu telah menyala dan 633.558 pelanggan kembali menikmati aliran listrik.

“Kita telah menunjukkan bahwa kita tidak menyerah meskipun badai datang. Sekarang, badai telah berlalu, mudah-mudahan kehadiran kembali listrik membuat senyum warga kembali cerah dan perekonomian di wilayah NTT kembali bergairah,” terang Jatmiko selaku General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT. (*/pln)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.