Panas Bumi jadi Solusi Keterbatasan Energi di NTT

  • Whatsapp
Foto: PLN

Kupang – Potensi energi panas bumi atau energi geothermal yang melimpah di Flores hingga Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan aset berharga yang dapat dimanfatkan dalam mencegah krisis energi di masa depan.

Pemanfaatan energi geothermal dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, sekaligus mengrurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terus meningkat.

Read More

Selain itu, saat ini 40,9 persen pasokan energi di dunia berasal dari energi bersih termasuk panas bumi. Indonesia juga sudah menetapkan komitmen beralih dari energi fosil ke energi terbarukan tersebut.

Komitmen ini sebagai bagian dari upaya pemerintah mengurangi emisi karbon dan dampak perubahan iklim.

Dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Geothermal di Pulau Flores yang digelar di Kantor Gubernur NTT, Senin (28/4/2025), Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan salah satu cara membuat NTT keluar dari kemiskinan adalah membuka investasi dan yang didukung dengan infrastruktur seperti jalan, air dan listrik.

Terkait masalah listrik, lanjutnya, NTT membutuhkan pembangkit listrik yang bisa dipakai untuk rumah tangga,nvestasi hingga industri. Salah satunya, pengembangan geothermal sebagai pembangkit listrik.

”Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Pusat akan meneruskan kebijakan ini (pengembangan geothermal), di samping itu juga kami tidak tutup mata bila ada penolakan ataupun protes di lapangan dan kami membuka ruang diskusi dan melakukan komunikasi dengan setiap aspirasi,” kata Gubernur Melkiades Laka Lena.

Selain itu, gubernur menegaskan segera menyelesaikan dengan cepat penolakan geothermal di Flores dari masyarakat.

“Kita selesaikan ini dengan cepat karena ini salah satu pintu kita dalam mensejahterakan NTT. Untuk pengembangan geothermal saat ini yang sudah berjalan baik dan bagus akan tetap dilanjutkan, dan yang masih kurang atau terkendala dapat diperbaiki sesuai aspirasi, dan yang kita lihat kurang baik atau tidak bisa dikembangkan lagi maka akan ditutup,” tandas Gubernur Melkiades Laka Lena.

Rapat tersebut dihadiri Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, Asisten II Setda NTT sekaligus Plt. Kepala Dinas ESDM Flori Rita Wuisan, Pimpinan Pengembang Geothermal diantaranya PT PLN, PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI), dan PT Daya Mas Nage Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi, Bupati Lembata, wakil bupati Manggarai, wakil bupati Ende, asisten I Ngada, dan bupati Manggarai Barat (via zoom), Perwakilan Walhi NTT, akademisi pimpinan perangkat daerah. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *