Paduan Suara Sanjose Bantu Pembangunan Kapela di Batakte

  • Whatsapp
Penyerahan Bantuan untuk Pembangunan Kapela di Batakte / Foto: Salvhy Moruk

Kupang – Paduan Suara Sanjose Kupang turut membantu pembangunan Kapela Umat Stasi Santa Maria Fatima Batakte, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/02/2023).

Kapela yang dibangun sejak tahun 2018 ini sudah rampung sekitar 60%, namun akibat keterbatasan anggaran, sampai 2023 ini, pembangunan gereja belum dilanjutkan. Umat pun berkontribusi memberikan sumbangan untuk pembangunan kapela.

Read More

Kondisi tersebut mendorong Ketua panitia HUT Paduan Suara Sanjose, Andre Gogi Rato memutuskan untuk memilih kapela santa maria Fatima sebagai tempat berbagi kasih.

Perayaan ulang tahun Paduan Suara Sanjose ke-14 ini dilakukan bersama umat Stasi Santa Maria Fatima Batakte dengan Sub Tema ‘Berbagi Kasih Bersama Umat Dalam Hidup Menggereja’.

Adapun rangkaian kegiatan mulai dari ibadah, makan bersama dengan umat, yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian sembako kepada 25 kepala keluarga yang ditentukan langsung oleh gereja berdasarkan penghasilan dan latar belakang keluarga masing-masing keluarga tersebut.

Selanjutnya penyerahan dana bantuan pembangunan kapela sebesar Rp5 juta yang diberikan langsung oleh Andre Gogi Rato kepada Pastor kapela Santa Maria Fatima Batakte, Romo Christo Muda. Bantuan yang diberikan ini sebagai wujud nyata hukum cinta kasih dalam melayani sesama umat ditengah kehidupan bermasyarakat.

Dalam sambutannya, Romo Christo mengucapkan terima kasih dan berharap bantuan pembangunan gereja ini dapat menjadi perubahan dalam hidup menggereja di tengah masyarakat.

“Saya sangat berterima kasih kepada paduan suara sanjose yang telah memberikan bantuan dalam pembangunan gereja kami ini semoga bantuan ini dapat memberikan perubahan besar dalam kehidupan menggereja ditengah masyarakat dan dapat menjadi motivasi bagi komunitas muda lainnya dalam membantu sesama yang membutuhkan,” ujarnya.

Ketua Panitia HUT Paduan Suara Sanjose, Erik Watu mengatakan bahwa tahun ini komunitas kami memilih pelayanan kasih di Batakte karena melihat masih ada gereja tidak layak huni yang tetap bertahan dan terus dimanfaatkan untuk beribadah.

“Pembangunan gereja ini bagian dari wujud nyata iman kita, sudah sepatutnya kita sesama manusia saling melayani. Kondisi gereja yang tidak nyaman dapat mengganggu fokus kita saat beribadah,” ungkap Erik.

Dia berharap bantuan yang diberikan tersebut memotivasi banyak pihak termasuk pemerintah agar mau membantu pembangunan gereja sehingga membawa perubahan ditengah masyarakat. (Salvy Moruk)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *