OJK Sebut Bank NTT Memiliki Ketahanan Modal yang Lebih Panjang

  • Whatsapp
Ultah ke-60 Bank NTT Menatap Momentum Berkelanjutan

Kupang – Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur, Japarmen Manalu menilai Bank NTT memiliki ketahanan modal yang lebih panjang sehingga akan menghadapi guncangan ekonomi tahun 2023.

“Saya simpulkan Bank NTT masih memiliki ketahanan permodalan yang baik untuk mengarungi tahun 2023 dengan optimisme yang tinggi,” ujar Japarmen Manalu saat menyampaikan sambutan dalam Acara Dedikasi Awards Bank NTT 2022 di Hotel Naka Hotel Kupang, Jumat (4/11/2022) malam.

Read More

Seperti diketahui, kinerja Bank NTT sampai dengan Triwulan III 2022 yaitu secara year to date untuk pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,38%, pertumbuhan kredit sebesar 3,42%, pertumbuhan total aset 8,81%.

Secara year on year (yoy), pertumbuhan total aset sebesar 0,56%, pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 3,58% dan pertumbuhan kredit 3,39%. Namun, pertumbuhan kredit masih di bawah pertumbuhan kredit perbankan di regional NTT maupun nasional.

Japermen juga mengingatkan adanya tantangan besar dan yang sangat berat ke depan sehingga perlu tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh elemen yang ada di Bank NTT.

Menurutnya, efisiensi adalah salah satu strategi yang tepat saat ini dalam menjaga stabilitas permodalan dan rentabilitas bank NTT. Secara global, terjadi perlambatan ekonomi dan inflasi yang disebabkan krisis energi dan krisis pangan sebagai imbas dari perang Rusia dan Ukraina.

Saat ini Bank Indonesia juga telah menaikkan BI Rate dari 3,50% di Juli 2022 menjadi 4,75% di September 2022. Dengan kondisi, kenaikan suku bunga di perbankan dalam beberapa bulan ke depan adalah sebuah keniscayaan.

Dijelaskan Japarmen, bank akan menghadapi kenaikan biaya bunga dana pihak ketiga dan sebaliknya bagi masyarakat akan terkena imbasnya berupa kenaikan suku bunga kredit.

Selain itu, Bank NTT sebagai bank daerah memiliki segmentasi kredit 70% di kredit pegawai dan aktivitas bisnis yang belum terekspos risiko nilai tukar. Hal ini tentu krisis ekonomi global tersebut tidak secara langsung berdampak terhadap bisnis bank.

Namun, Dia mengingatkan, kepada jajaran Bank NTT agar tetap waspada dengan potensi kelesuan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.