NTT Buka Kembali Destinasi Wisata dengan Protokol Kesehatan

  • Whatsapp
Ilustrasi: Panorama Pantai dari Bukit Mando'o Rote/Foto: Pariwisataindo

Kupang – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana membuka kembali destinasi wisata pada 15 Juni 2020

Namun, aktivitas di lokasi wisata tetap mengikuti anjuran pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus korona seperti memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan dengan sabun.

“Pembukaan kembali destinasi wisata dilakukan secara selektif, terutama destinasi yang telah siap dengan sarana untuk protokol kesehatan,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Wayan Darmawa saat dihubungi lewat telepon di Kupang, Rabu (27/5).

Untuk memastikan destinasi mana yang siap pada 15 Juni, Dinas Pariwisata NTT akan menyurati setiap kabupaten dan kota untuk menanyakan tentang kesiapan mereka.

Keputusan membuka kembali destinasi wisata disampaikan Gubernur NTT pada rapat virtual, Selasa (26/5) yang kemudian dilanjutkan dengan rapat virtual antara kepala dinas pariwisata bersama bersama sejumlah pihak yakni Badan Promosi Wisata Provinsi, BOP Labuan Bajo Flores dan Asosiasi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementrian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Rabu siang.

Menurutnya, semua peserta rapat mendukung pembukaan destinasi wisata terutama destinasi yang telah siap dengan sarana protokol kesehatan.

Namun, sebelum pembukaan kembali destinasi wisata, daerah diminta membangun komunikasi dengan masyarakat di dekat lokasi wisata untuk mengantisipasi adanya penolakan, termasuk memastikan di lokasi tersebut aman dari peluang penyebaran covid-19.

Saat pembukaan kembali destinasi wisata, Wayan memastikan pengunjung lebih banyak dari kelompok wisatawan lokal, namun pengelola diminta memastikan seluruh protokol kesehatan ditaati wisatawan.

Selain itu, mengingat keterangan bebas covid-19 cukup mahal dan proses mendapatkan keterangan tersebut juga tidak mudah.

Karena itu, dalam rapat virtual tersebut tambah Wayan, ada usul dilakukan penyesuaian dengan mengunakan ukuran protokol kesehatan seperti ukur suhu tubuh, cuci tangan dan kenakan masker, digunakan sebagai dasar untuk tes, sehingga tidak memberatkan wisatawan melakukan kunjungan ke destinasi wisata.

Usulan lain ialah mengoptimalkan pesawat kargo untuk penumpang yang membutuhkan layanan ke luar daerah. Usulan tersebutsampaikan ke gugus tugas provinsi untuk dilanjutkan ke gugus tugas pusat.  Menurutnya, pariwsata juga diminta segera menyiapkan produk tentang standar protokol kesehatan pariwisata. “Tentu mengadopsi masukan-masukan yang disampaikan di rapat,” ujarnya. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.