Muri Catat Rekor Pemeriksaan Papsmear dan IVA di Kupang

  • Whatsapp
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris/Foto: Elya DJawas

Kupang–Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat pemeriksaan nspeksi visual asam Asetat (IVA) dan papsmear Terbanyak dan Serentak di Indonesia, Jumat (29/7/2016).

Pemeriksaan dilakukan di 1.558 titik, digelar BKKBN jelang perayaan Hari Keluarga Nasional ke XXII yang digelar di Kota Kupang pada Sabtu (30/7/2016).Total papsmear 10.275 peserta dan IVA sbanyak 27.000 peserta.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui ataupun mendeteksi adanya kanker leher rahim/ kanker mulut rahim. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan juga penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang merangsang wanita,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris

Ia menjelaskan jumlah kasus kanker serviks terhitung dari januari 2016 di tingkat pelayanan rawat jalan mencapai 45.006 kasus dengan total biaya sekitar Rp 33,4 miliar, sedangkan untuk rawat inap 9.381 kasus dengan total biaya sekitar Rp51,3 miliar.

” Deteksi dini kanker serviks masuk dalam skema pembiayaan program JKN-KIS, sehingga yang ingin melakukan deteksi dini kanker serviks tidak perlu lagi mengeluarkan uang,” ujarnya.

Kanker serviks umumnya baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut sehingga proses pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatannya pun menjadi lebih mahal. Namum dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks sebetulnya paling mudah di cegah dan dideteksi caranya dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksin.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kanker servik, peserta JKN-KIS dapat memeriksakan diri terhadap resiko penyakit kanker leher rahim ini di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau sarana penunjang lain yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan.

“Sampai Juni 2016 deteksi dini yang dilakukan BPJS kesehatan dengan metode IVA telah berhasil menjangkau 21.146 peserta sementara Papsmear berhasil menjangkau 37.265 peserta. Namum tantangannya cukup banyak masyarakat yang enggan atau takut untuk melakukan pemeriksaan IV atau papsmear. Kami harapkan kesadaran peserta JKN-KIS untuk melakukan deteksi dini terhadp kanker leher rahim semakin meningkat,” pintanya. (rr)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *