SURABAYA–LINTASNTT.COM: Merpati Nusantara Airlines (MNA) merupakan satu-satunya maskapai yang melatih calon pilot yang akan menerbangkan pesawat MA-60 dari sejumlah negara.
Pasalnya, hanya maskapai ini yang memiliki simulator pesawat MA-60 selain sumulator yang sama miliki China, negara perakit pesawat tersebut. Simulator MA-60 milik Merpati dibeli bersamaan dengan 15 pesawat dan suku cadang sejak 2007.
“Karena itu, calon pilot yang akan menerbangkan pesawat MA-60 dilatih oleh Merpati,” kata Direktur Teknik Merpati Pri Haryono kepada wartawan di Surabaya, Rabu (19/6). Negara tersebut antara lain Laos, Filipina, Myanmar, Sri Lanka, Zimbabwe, Zambia, dan Congo.
Dengan memboyong 15 pesawat, Merpati juga menjadi satu-satunya maskapai pengguna terbanyak pesawat MA-60 dari 68 pesawat sejenis yang tersebar di berbagai negara. Pengguna terbanyak kedua adalah Laos dan Joy Air di China masing-masing enam pesawat, Filipinan lima pesawat, Myanmar dan Zimbabwe masing-masing tiga pesawat, serta Sri Lanka, Zambia, dan Congo masing-masing dua pesawat.
“Saat ini 68 pesawat di 10 negara dengan total jam terbang 150.633, total landing 145.620, dengan rata-rata jam terbang 4,51,” ujarnya.
Ia mengatakan, pelatihan yang dilakukan di Pusat Pelatihan Merpati (Merpati Training Centre/MTC) di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, juga mencakup pelatihan terhadap pramugara dan pramugari.
Simulator Pesawat MA-60 sudah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan dari Departemen Perhubungan, termasuk pengakuan dari negara-negara yang mengirim calon pilot bersama pramugari yang menjalani pelatihan.
Ia mengatakan MTC juga sudah mendapatkan SNI ISO 9001:2008. Dengan demikian MTC kini menjadi salah satu pusat pelatihan bagi calon pilot dan teknisi pesawat selain pusat pelatihan milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Simulator pesawat MA-60 ditempatkan berdampingan dengan simulator pesawat CN-235 dan pesawat Fokker 27 yang juga milik Merpati. (Metrotvnews.com/Palce Amalo)
