Menteri Pertanian Akan Hadiri Gerakan Tanam di Sikka

  • Whatsapp
Kanis Togo

Kupang–Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dijadwalkan menghadiri gerakan Tanam Serentak di lahan seluas 13.700 hektare (ha) di Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka pada 9 Desember 2016.

Kegiatan ini diprakarsai Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sikka.

Kegiatan ini akan dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Forkopimda. dan Dirjen Tanaman Pangan Medi Pramadi.

Menteri Pertanian juga dijadwalkan membagikan bantuan kepada kelompok tani, dan menandatangai MoU tentang penjualan hasil pertanian antara pengusaha pakan ternak bersama petani setempat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sikka, Hengki Sali melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kanis Togo mengatakan kegiatan ini bertujuan mendorong kemandirian pangan petani musim tanam 2016-2017.

“Kita sudah lakukan berbagai persiapan dalam rangka tanam serentak ini, dan sudah rampung,” ujarnya.

Ia mengatakan total lahan jagung di Sikka 18.000 ha.
Pada 2016 pemerintah melakukan intervensi benih jagung seluas 13.700 ha terdiri dari 11 ribu ha benih jagung hibrida sebesar 275 ton, dan 2.700 ha benih jagung komposit sebesar 67,5 ton.

Sisanya seluas 4 ribu ha lebih menggunakan benih swadaya para petani itu sendiri.

Selain itu pemerintah juga menyalurkan benih padi Hibrida untuk lahan persawahan dan lahan kering seluas 3.351 ha sebanyak 83 ton, dan benih kedelai untuk lahan seluas 250 ha sebanyak 12,5 ton.

Dia mengatakan pemerintah juga sudah melakukan subsidi pengolahan lahan sebesar Rp300 ribu per hadari harga yang sesungguhnya sebesar Rp800 ribu per ha.

“Sampai awal Desember seluruh benih sudah disalurkan melalui kelompok tani untuk segera dibagikan pada setiap petani untuk segera ditanam pada musim tanam tahun ini,” katanya.

Sekretaris Komis I DPRD Sikka Yani Making mengapresiasi langkah pemerintah dalam meningkatkan kinerja dan perhatian pada pengembangan pertanian di Kabupaten Sikka. Oleh karena itu lanjut Making pemerintah tidak hanya sekedar membagikan benih kepada kelompok tani, namun harus dengan obat pembasmi hama serta meningkatkan pendampingan kepada seluruh kelompok tani. Dengan demikian apa yang sudah dilakukan pemerintah bisa sukses.

“Yang paling penting adalah pendampingan dan pembagian obat pembasmi hama serta pelatihan kepada kelompok tani untuk menggunakan pupuk organik. Dengan demikian masyarakat menjadi mandiri dan sejahtera,” kata Making. (*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.