Kupang–Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa meninjau warga bedah rumah di Kelurahan Naimata, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (19/12).
Di sana Mensos bertemu keluarga Okto Lopo, warga yang rumahnya dibedah. Rumah Okto adalah satu dari 60 rumah tidak layak huni (RTLH) yang dibedah Kementerian Sosial (Kemsos).
Salah satu rumah mendapat dana sebesar Rp10 juta yang ditransfer ke rekening keluarga tersebut. Khofifah sempat berdiskusi bersama Okto bersama istri dan anak-anaknya.
Ia juga memeluk istri Okto dan menanyakan kondisi keluarga ini. Sebelum meninggalkan rumah, Mensos menyerahkan bantuan sembako, perabot rumah tangga, menanam anakan, dan foto bersama. Kunjungan Mensos ke keluarga Okto didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dan Wali Kota Kupang Jonas Salean.
Kepada wartawan, ia mengatakan bantuan sebesar Rp10 juta sangat kurang untuk membangun rumah permanen seperti rumah milik Okto Lopo tersebut. Akan tetapi dengan sinergi pilar sosial lainnya, rumah permanen ini berhasil dibangun dengan baik.
“Jadi seperti (rumah) ini kan tenaganya gotong royong. Kalau dinominalkan pasti sangat mahal,” kata Mensos.
Ia mengatakan model pembangunan Kementerian Sosial berbeda dengan Dinas PU dan Perumahan Rakyat. “Bantuan dari pemerintah bentuknya stimulan, ini beda dengan PU Pera. Kalau PU Pera yang mengerjakan fendor, kalau Kemsos yang mengerjakan masyarakat,” pungkasnya.
Dari situ, Khofifah melanjutkan kunjungannya ke Petuk, Kelurahan Kolhua untuk memantau pelaksanaan bantuan keserasian sosial tahun 2015. Ia juga menyerahkan bantuan sembako dan perabot rumah tangga kepada sejumlah kepala keluarga, serta menandatangani prasasti Keserasian Sosial dan penanaman anakan.
Mensos juga meninjau balai gizi dan PAUD Setia Kuasaet, serta meresmikan sarana air bersih di kelurahan tersebut. (rr)