Melki-Johni Keluarkan Strategi Jitu Kendalikan Stunting di NTT

  • Whatsapp
Gubernur NTT Melkiades Laka Lena

Kupang – Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma (Melki-Johni) mengeluarkan strategi jitu untuk mengurangiprevalensi stunting yang masih tinggi.

Strategi yang dikeluarkan ini berbeda dengan pengendalian stunting yang dilakukan gubernur sebelumnya.

Read More

Dalam Coffee Morning di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Sabtu (10/5/2025), Gubernur Melkiades Laka Lena mengatakan, setiap keluarga yang anak-anaknya menderita stunting didampingi pendamping unu memastikan asupan gizi hingga pengobatan anak stunting sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.

“Sekarang ini kita punya strategi baru unuk menekan stunting dengan cara di setiap rumah yang ada anak stunting itu, harus memiliki satu orang yang menjadi pendamping,” ujarnya.

Sama juga dengan ibu hamil dan ibu menyusui, lanjut Melkiades, perlu didampingi satu orang sebagai pendamping untuk memastikan asupan gizi selama masa kehamilan dan menyusui tetap terpenuhi. Dengan demikian, anak yang dilahirkan tidak mengalami stunting.

Menurutnya, strategi ini sama seperti Jumantik atau kader Kesehatan yang bertugas mengerakan masyarakat dalam Gerakan pengendalian demam berdarah dengue (DBD), serta pendampingan dalam pengobatan pasien TBC Resistan Obat atau TBC RO.

Adapun pengendalian stunting ini akan dipusatkan di posyandu di seluruh desa dan kelurahan. Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi mulai melatih kader posyandu menjadi tenaga terlatih yang akan melaksanakan tugas-tugas tersebut.

“Seluruh posyandu yang sudah dilatih kader maupun tenaga kesehaan, angka stuntingnya harus diturunkan,” tandas Melkiades Laka Lena.

Kadis Kesehatan NTT dokter Iien Andriany mengatakan, kader posyandu yang telah menjalani pelatihan di Balai Pelatihan Tenaga Kesehatan (Bapelkes) setempat berjumlah 850 orang bersertifikat nasional. “Kami membuat 25 kompetensi dasar kader posyandu yang merupakan strata tertinggi untuk kader,” katanya.

Menurutnya, sampai 30 Mei 2025, total kader posyandu yang selesai dilatih akan mencapai 2.640 orang dan 440 tenaga kesehatan yang juga bersertifikasi nasional.

“Setiap hari tidak ada libur. Di Bapelkes sedang melakukan pelatihan, setiap hari ada 10 kelas, kita punya 88 kelas,’ jelasnya. (*/mi/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *