Masih Dikaji, Tiga Bandara NTT jadi Pintu Masuk Pekerja Migran

  • Whatsapp
Ilustrasi: Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Foto: Web

Kupang – Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Isyak Nuka mengatakan pemerintah daerah masih mengkaji kemungkinan menjadikan tiga bandara sebagai pintu masuk kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke daerah itu.

Tiga pintu masuk itu ialah Bandara El Tari di Kupang, Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, dan Bandara Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka.

Read More

Dengan demikian, ribuan pekerja migran yang akan tiba di NTT, menyebar di tiga lokasi, bukan seperti skenario sebelumnya hanya melalui satu pintu masuk yakni Bandara El Tari. “Untuk tempat karantina, belum disepakati final karena kita belum tahu berapa banyak pekerja migran yang akan pulang,” katanya di Kupang, Selasa (19/5) petang.

Saat ini, pemerintah daerah hanya menyiapkan dua lokasi menjadi tempat karantina terpusat di Kota KupangĀ  pekerja migran yakni Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Universitas Nusa Cendana. Namun, kapasitas dua rumah sakit itu dinilai tidak cukup jika pekerja migran yang pulang mencapai ribuan orang.

Karena itu, solusi sementara yang ditempuh ialah memulangkan mereka melewati tiga pintu masuk tersebut. “Skenario kita ialah untuk pekerja migran asal Flores, seluruhnya turun di Labuan Bajo dan Maumere, tetapi ini baru skenario, belum tentu pemerintah dua kabupaten itu setuju,” ujarnya.

Adapun tiga pintu masuk tersebut merupakan daerah dengan jumlah pasien terpapar korona terbanyak di NTT. Terkait persoalan tersebut, tambah Isyak, skenario pemulangan lewat tiga pintu masuk itu kemungkinan masih berubah.

Menurutnya pembagian tiga pintu masuk pekerja migran itu untuk menghindari penumpakan pekerja migran di Kota Kupang jika hanya melalui Bandara El Tari. Selain itu, Kota Kupang tidak memiliki gedung yang dapat menampung sampai ribuan orang. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.

1 comment