Maling Rusa Asal Bima Masih Beroperasi di TN Komodo

  • Whatsapp
dok. Pencurian Rusa di Pulau Komodo. Copyright: John Lewar/Media Indonesia

Labuan Bajo – Maling rusa asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata masih beroperasi di Kawasan milik Taman Nasional (TN) Komodo Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selama tahun 2020, mereka sudah dua kali tertangkap membantai puluhan rusa di taman nasional tersebut.

Read More

Habitat ekosistem kawasan Taman Nasional Komodo terancam karena perburuan rusa, yang merupakan makanan satwa komodo tersebut.

Meski telah banyak rusa yang dibantai, aparat penyidik gabungan Polres Manggarai Barat hanya berhasil menyita sedikitnya 300 kg daging rusa yang diambil dari wilayah kawasan Taman Nasional Komodo.

Demikian disampaikan Kapolres Manggarai barat AKBP Bambang Hari Wibowo melalui kasat reskrim AKP Libartino Silaban dalam jumpa pers Selasa (22/12).

Hari mengatakan pihaknya berhasil mengamankan 300 kg daging rusa dari areal pelabuhan feri Labuanbajo.

Pemilik IH, asal Golo Mori kecamatan Komodo mengunakan mobil pick up hendak membawa daging rusa itu ke Sape menuju Bima NTB. IH ketahuan saat digelar razia operasi lilin jelang Natal dan Tahun Baru oleh petugas.

Saat mengecek pelabuhan, tercium bau daging yang dikemas dalam karung tiga koli. Operasi penangkapan itu dilakukan petugas polres di lokasi pelabuhan fery Labuanbajo. Dari pick up warna hitam ditemukan tujuh karung yang terbungkus rapi dengan di dalamnya berisi daging rusa.

“Dari hasil sementata IH mengaku akan dibawa ke Sape dan Bima untuk dijual. Kita dapat itu setelah adanya pengeledahan kemudian mobil dan barang bukti termasuk sopir kondektur dan pemilik barang diamankan,” terang Libartino. Lebih jauh, kata Libartino, pihaknya telah mengantongi nama nama lain dan akan sesegera mungkin melakukan pengejaran dan penangkapan para pelaku perburuan liar di kawasan TNK.

“Dari pengakuan ada nama lain, akan kita kejar hingga usut tuntas. IH mengaku daging itu di beli dari pihak lain dengan harga murah. Dan daging rusa itu diambil dari kawasan Komodo,” ujar Libartino.

Libartono berjanji secepat mungkin pihaknya akan mengusut tuntas dalang di peristiwa yang mengancam kelestarian alam komodo. Hingga berita ini ditulis pihak Balai Taman Nasional komodo belum berhasil dikonfirmasi. (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.