Kupang – Lurah Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Viktor A. Makoni, S.Sos, menegaskan, gerakan kepada warga dalam 52 RT dan 16 RW yang terjadi sejak memimpin Kelurahan ini, untuk bersih lingkungan bukan untuk dinilai dan mendapat juara dalam lomba Kupang Green And Clean (KGC) tetapi untuk indah dan sehat.
“Prinsip ini sesuai visi program KGC yaitu menjadikan Kota Kupang hijau dan bersih dan misi KGC yaitu menguba perilaku masyarakat Kota Kupang akan pentingnya arti hijau dan bersih bagi kelestarian lingkungan,” kata Lurah Makoni ketika menerima dan menyapa Tim Juri Lomba KGC di Aula Kantor Lurah Liliba, Selasa, 12 April 2022, sebelum akan turun ke lokasi kelurahan ini untuk melakukan uji petik lalu menilai.
Seperti disaksikan, sapaan Natoni yang didaraskan Tokoh Adat setempat Drs Kristian Ta’ek itu disambut gembira tim gabungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan kaum profesional yang kompeten dibidang ke-ilmuannya di antaranya Ir Yeheskial Lanoe (Ketua Tim), Dr E. Mella (akademisi-Fapet Undana), Riki Tamaela (Sekretaris DLHK), Yuventus Beribe ,S.Sos (Kabid Pengendalian, Pencemaran dan Kebersihan Lingkungan DLHK) Kota Kupang dan Hanok Yolla.
“Silahkan bapak-Bapak TIm penilai melaksanakan penilaian dalam wilayah kami ini dari jalur, ruas dan titik mana saja. Kita membuka akses untuk dilihat lalu dinilai, secara jujur dan profesional mulai dari TPS Tangguh 1 di depan SDI Liliba hingga TPS Tangguh II di samping Perumahan Dinas Poltekes Kupang dan TPS III di samping tembok pagar Akademi Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Kupang hingga Contener Sampah di RT 041, RW01 Jln TPU Kasih Liliba: kata Lurah Makoni yang saat itu didampingi Ketua LPM Liliba Drs Apolonius Nurak dan undangan dari Kelurahan Liliba yang hadiri penerimaan Tim ini.
Bukan cuma itu, mantan sekretaris Lurah Oebufu ini pun mengajak dan mempersilahkan tim juri KGC 2022 untuk melakukan uji petika kepada para petugas dan warga sekitar di 3 TPS Tangguh di Liliba ini untuk mendapatkan perbandingan penilaian dengan data tertulis yang telah diserahkan pihak Kelurahan Liliba.
“Saya berani mengatakan bahwa tingkat kesadaran warga Liliba untuk kapan membuang sampah dan jenis sampah apa saja yang dibuang ke TPS itu telah mencapai angka 100% serta secara bergilir dalam kelompok RT dan RW untuk kerja bhakti bersih lingkungan secara rutin dalam seminggu dan periodik telah berubah menuju baik ketika memimpin Kelurahan ini,” katanya sedikit bangga dihadapi tim Juri itu.
Dalam dialog yang dimoderatori oleh Yuventus Beribe ,S.Sos (Kabid Pengendalian, Pencemaran dan Kebersihan Lingkungan DLHK) Kota Kupang itu, Ketua Tim Penilai Ir Yeheskial Lanoe tidak ingin sesumbar selain ingin melihat langsung di lapangan.
“Kelurahan Liliba suah beberapa kali mewakil Kecamatan Oebobo mengikuti lomba KGC dan hasilnya memuaskan, karena meski luas wilayahnya dan padat penduduknya, kelurahan ini telah mendapatkan berbagai penghargaan terkait. Meski demikian tidak membuat mereka cepat puas lalu berhenti bersih-bersih lingkungan,” kata Pengamat dan Pemerhati Lingkungan Hidup ini.
Ketua LPM Liliba Drs Apolonius Nurak pada kesempatan itu menambahkan penjelasan, bahwa 3 TPS tangguh yang ada saat ini dibangun secara Swadaya murni warga kelurahan Liliba dengan ukuran yang sama untuk menampung sampah sementara dari pendudkan d Kelurahan Liliba dan warga tetangga kelurahan seperti kelurahan Naimata dan Kelurahan Oesapa Selatan.
“Bahkan lintas kabupaten Kupang Kupang dimana warga Desa Baumata, Nasipanaf dan wilayah Petuk, Binilaka pun membuang sementara sampahnya di TPS-TPS ini dan kamipun tidak melarang asalkan mentaati waktu membuang sampah dan jenis sampah apa saja yang harus dibuang di TPS terdekat sesuai Peraturan Daerah Kota Kupang,” paparnya.
Ketua TIm Yuri ketika menguji petik terhadap Petugas TPS I Liliba, Herman Laning berkesimpulan bahwa perlunya perhatian dari pihak pemerintah setempat terhadap para petugas penjaga dan pengawas TPS Tangguh ini agar menambah semangat dan motivasi mewujudkan Kota Bersih.
Namun Herman Laning pada kesempatan itu, mengaku bahwa perhatian pemerintah Kota jika dapat lebih diarahkan pada pemasangan wifi gratis pada rumah pendudk dekat TPS agar kamera CCTV yang telah terpasang di 3 TPS ini berfungsi maksimal setiap jam.
“Selama ini pihak kelurahan menitipkan camera CCTV TPS TPS ini pada Kios UMKM sekiar, sehingga ketika pemilik kios halangan buka kios seperti pulang mudk Lebaran, maka CCTV ini praktis tidak berfungsi,” katanya berharap.
Sementara itu, Sekretaris Dinas LHK, RIki Tamaela, mengatakan dasar pertimbangan pelaksanaan program KGC mengacu pada program Pemerintah Kota Kupang dan didukung dengan program manajemen harian pagi Timor Express.
Ia mengatakan bahwa program KGC ini diharapkan dapat memotivasi dan menyadarkan masyarakat Kota Kupang tentang pentingnya menjaga lingkungan yang hijau, sehat, dan bersih serta menumbuhkan semangat cinta lingkungan dengan kesadaran sendiri.
“Peliharalah lingkungan dengan menanam pohon atau tanaman hijau lainnya dan jagalah lingkungan agar bersih dari sampah,” katanya dibenarkan Yuventus Beribe ,S.Sos (Kabid Pengendalian, Pencemaran dan Kebersihan Lingkungan DLHK) Kota Kupang. (*)