Kupang – Seusai peluncuran Program One Village One Product (OVOP) di Halaman Kantor Gubernur NTT, Selasa (27/5/2025) malam, gubernur dan wakil gubernur serta para pimpinan organisasi perangkat daerah mengunjungi stand UMKM.
Wakil Gubernur (Wagub) Johni Asadoma mengunjungi Stand Dinas Sosial dan berbelanja tas tenun NTT. Dari situ, wagub bersama Wakil Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Vera Asadoma-Sirait berpindah ke stand lainnya yang menjual kemeja tenun ikat hingga dan bahan makanan, hasil olahan UMKM.
Di antaranya nasi bakar yang langsung disantap di tempat. Nasi bakar diberi bumbu dan lauk kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar dan aneka pangan lokal lainnya.
Tidak berhenti di situ saja. Wagub juga mengunjungi stand UMKM yang berjejer di Jalan El Tari dan membeli sayuran antara lain buncis dan sawi, serta kecap dan saus. Wagub juga membeli koran yang dijual puluhan anak-anak usia sekolah dasar.
Peluncuran OVOP ini dimeriahkan 190 UMKM dan pedagang kaki lima (PKL) yang menyediakan 1.000 porsi makanan gratis bagi pengunjung.
Kepada wartawan, Wagub Johni Asadoma mengungkapkan apresiasinya terhadap semangat dan kreativitas masyarakat desa dalam mengembangkan produk lokal. “Potensi yang ada di pedesaan dan pedalaman ini harus terus kita dorong. Produk-produk unggulan yang kita harapkan dapat dibeli oleh masyarakat NTT akan membuat roda ekonomi kita berputar dengan baik,” ujar Johni.
Ia menegaskan bahwa kehadiran produk lokal di acara ini menjadi bukti nyata bahwa NTT kaya akan potensi yang bisa bersaing di pasar. “Kita bangga akan produk-produk kita. Dengan membeli produk lokal, kita membantu pelaku usaha untuk mengangkat perekonomian kita,” ujarnya.
Johni juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan datang dan berbelanja produk-produk lokal selama dua hari pelaksanaan acara. “Mari kita datang, berbelanja, dan bangga dengan produk-produk NTT,” ajaknya.
Dalam acara ini, tiga produk OVOP telah menyelesaikan pendampingan dan siap dipasarkan, sementara empat UMKM dari dua kabupaten masih dalam tahap pendampingan yang kini beralih ke pemerintah provinsi. Sisanya, 37 produk akan mendapatkan pendampingan menyeluruh dari Pemprov NTT agar siap bersaing di pasar yang lebih luas. (*/gma)