KRI Yos Sudarso dan KRI Escolar Repatriasi 18 Nelayan dari Kapal Perang Australia

  • Whatsapp
Foto: dok TNI AL

Bali – KRI Yos Sudarso-353 dan KRI Escolar-871 bersama unsur Patkamla Bali dan Sea Reader menerima repatriasi 18 nelayan Indonesia dari Kapal Angkatan Laut Australia HMAS Anzac, Jumat (21/5/2021).

Sebanyak 19 nelayan yang merupakan anak buah kapal (ABK) KM Bandar Nelayan 188 berhasil diselamatkan oleh kapal perang Australia tersebut di Samudera Hindia akhir pekan lalu.

Anzac tiba di Indonesia pada 21 Mei dini hari dan berlayar bersama KRI Yos Sudarso menuju kawasan pelabuhan Benoa di luar Denpasar. Pemindahan dilakukan tanpa kontak fisik terhadap 19 nelayan tersebut

Awalnya saat akan kembali ke pelabuhan asalnya di Fleet Base West, Australia Barat pada 14 Mei, Anzac dipanggil untuk melakukan pencarian dan penyelamatan di lepas pantai Australia Barat setelah panggilan mayday diterima.

Fregat kelas Anzac berlayar sekitar 670 mil laut di sebelah barat Perth untuk membantu 20 nelayan Indonesia. Mereka berpegang pada kapal yang setengah tenggelam ketika diselamatkan oleh kapal penangkap ikan Jepang Fukuseki Maru 15. Mereka kemudian dibawa ke atas kapal Anzac dan diberi bantuan medis serta akomodasi.

Seorang nelayan dibawa ke rumah sakit Perth untuk perawatan darurat dengan helikopter MH-60R Anzac.

Perwira Komandan Anzac Komandan Brendan Horn memuji respons dari krunya, yang hanya terpaut beberapa jam lagi dari menyapa keluarga dan teman-teman mereka ketika mereka menjawab panggilan untuk membantu, serta para nelayan Indonesia, awak Fukuseki Maru 15 dan pihak berwenang sipil yang terlibat dalam koordinasi penyelamatan.

“Cerita ini milik para nelayan Indonesia; Anzac dan MH-60R Seahawk kami hanyalah sebagian kecil dari respons tersebut,” kata Komandan Horn.“Sebagai pelaut, Anda menghormati pelaut lainnya.”  “Nelayan Indonesia bisa mendapatkan rakit pelampung dan kemudian kapal penangkap ikan Jepang, Fukuseki Maru 15 melakukan pekerjaan luar biasa untuk menyelamatkan mereka.”

Selama transit nelayan Indonesia kembali ke Bali, mereka ditempatkan terpisah dari mayoritas awak kapal Anzac.

Awak yang ditugaskan untuk perawatan mereka, termasuk salah satu dari dua dokter kapal, mengenakan alat pelindung diri setiap kali mereka melakukan kontak dengan para nelayan.

Para nelayan juga masing-masing memberikan tiga hasil negatif tes COVID-19 selama mereka di kapal.

Komandan Horn mengatakan bahwa awak Anzac berharap untuk kembali ke rumah setelah para nelayan berhasil dipulangkan.

“Pemindahan hari ini adalah tahap terakhir dari misi dan sekarang saatnya awak Anzac melihat keluarga mereka. Seluruh tim telah tampil sangat baik dan saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari kru yang hebat,” katanya. (kedubes autralia)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.