Kupang – Tim Ekspedisi Jala Citra 3-2023 Flores yang mengunakan kapal riset dan survei, KRI Spica 934, berhasil menemukan 29 gunung api di dasar laut Flores, Nusa Tenggara Timur.
Dalam diskusi ilmiah di Auditorium Universitas Nusa Cendana Kupang, Selasa pekan lalu, Komandan Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) Laksamana Madya Nurhidayat menyebutkan 29 fitur bawah laut berupa gunung-gunung tersebut, ada yang hidup atau berapi dan ada yang sudah mati. Potensi itu bisa digunakan untuk ilmu pengetahuan.
“Gunung yang sudah mati bisa dimanfaatkan oleh para mamalia laut khususnya ikan di wilayah itu untuk berkembang biak,” kata Nurhidayat.
Ekspedisi ini dilepas sejak 29 Maret 2023 dan akan berakhir pada 28 Mei 2023, diikuti sekitar 90 peneliti dari 22 perguruan tinggi dan empat lembaga pemerintah.
Ekspedisi ini dibagi empat etape penelitian di laut dan satu etape di darat, masing-masing meliputi aspek hidrografi, oseanografi, geologi, geofisika, meteorologi, geososial, dan pertahanan keamanan.
Tujuan utama penelitian ini adalah memetakan potensi di bawah laut. Nuhidayat minta masyarakat tidak perlu takut dengan adanya temuan tersebut.
“Walaupun pernah kejadian di Jepang tapi kita harus mengedukasi dan memitigasi dengan baik. Artinya bahwa kita punya data yang sedemikian lengkap, dengan adanya ekspedisi,” ujarnya.
KRI Spica 934 merupakan satu dari dua kapal perang sekaligus kapal survei moderen yang dimilii TNI Angkatan Laut. Salah kapal lagi bernama KRI Rigel 933. Dua kapal canggih ini dibuat di galangan kapal OCEA Dossier di Les Sables d’Olonne, Perancis pada 2015. (*)