Kredit Perbankan NTT Tumbuh Positif di Tengah Tantangan Likuiditas

  • Whatsapp

Nekamese – Sektor perbankan di Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah tantangan likuiditas.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT Japarmen Manalu mengatakan, sesuai data kredit Maret 2025, penyaluran kredit perbankan di NTT tumbuh sebesar 1,80% (yoy) tetapi minus 0,33 (ytd),

Sedangkan nasional tumbuh 9.10% (yoy) dan 1,7% (ytd). Hal ini menunjukkan fungsi intermediasi perbankan di daerah masih terjaga dan mampu mendukung pemulihan ekonomi regional secara berkelanjutan.

Sebagian besar pembiayaan digunakan untuk konsumsi sebesar 59%, diikuti modal kerja sebesar 34% dan investasi sebesar 7%. Jika dikategorikan berdasarkan jenis usaha, sebanyak 60% pembiayaan disalurkan ke non UMKM dan sisanya, 40% disalurkan untuk UMKM.

Meskipun demikian, perlu diwaspadai tren pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga (DPK) yang cenderung fluktuatif. Secara tahunan, DPK mengalami penurunan -1,27% dibandingkan nasional yang tumbuh mencapai 4,76%.

Penurunan ini kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga barang, biaya pendidikan, dan kebutuhan keluarga. Adapun pertumbuhan aset perbankan di NTT mengalami penurunan -0,34% dibandingkan nasional yang tumbuh 7,13%.

“Pertumbuhan aset, DPK dan kredit perbankan ini terutama didorong oleh kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang agresif dalam menyalurkan pembiayaan,” katanya dalam Media Gathering Kantor OJK NTT Semester 1 2025 di Sekolah Lapangan Nekamese di Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Selasa, 10 Juni 2025.

Media Gathering ini diikuti sejumlah wartawan dari berbagai media di Kota Kupang, sedangkan pembicara dalam kegiatan ini yakni Asisten Direktur Madya, Bambang PDAL, Asisten Direktur Polantoro, Manager Agustus H. P, Manager Madya Widodo, Manager Senior Topan Ariandi, dan Manager Madya Donna Bella. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *