Kupang – Sejumlah warga korban badai siklon tropis Seroja di RT 17 desa Pukdale dan desa Oesao kecamatan Kupang Timur kabupaten Kupang,NTT memilih untuk mendukung calon bupati-wakil bupati Kupang 2024-2029, Korinus Masneno – Silvester Banfatin atau paket Korsa di Pilkada 27 November 2024 ini.
Bai Mudak, Dani Tuahana, Benny Nufmoni asal desa Pukdale dan Maxi Tuka dari desa Oesao, menyatakan mereka mendukung paket usung PDIP, PAN dan PBB tersebut karena aspirasi soal pembenahan infrastruktur jalan, jembatan dan bendungan yang rusak akibat badai Seroja tiga tahun lalu yang disampaikan lewat wakil mereka di DPRD Kupang, Dessy Ballo-Foeh telah direspon oleh pemerintah kabupaten Kupang.
“Kami dukung pak Korinus Masneno jadi bupati lagi karena aspirasi kami pasca Seroja yang kami sampaikan lewat ibu Dessy Ballo-Foeh sudah dijawab pemerintah,”kata Benny Nufmoni didampingi tiga warga lainnya di Nunkurus, Kamis (26/9) sore.
Benny mengatakan wilayah RT 17 Pukdale merupakan titik kerusakan terparah karena luapan air dari sungai di wilayah itu dan terjangan angin tak hanya membuat 190-an rumah di wilayah itu rusak namun juga infrastruktur jalan, jembatan, bendungan mengalami rusak parah. Bahkan ternak dan lahan pertanian, perkebunan di wilayah yang dikenal sebagai kantong hasil pertanian tersebut rusak tak bisa dikelola warga.
“Usaha kami lumpuh waktu itu karena lahan, ternak, rumah, infrastruktur rusak semua. Kami butuh bantuan cepat. kami datang ketemu ibu Dessy untuk sampaikan ke pemerintah untuk perbaiki kerusakan infrastruktur dan sejak tahun lalu jalan, bendungan, jembatan sudah dibangun,”kata Benny.
Dikatakan mereka juga sudah mendapatkan bantuan dana Seroja. Namun bagi mereka, bukan bantuan dana perbaikan rumah tersebut yang menjadi alasan mereka mendukung Korinus Masneno jadi bupati lagi diperiode 2024-2029, namun respon pemerintah kabupaten Kupang terhadap perbaikan infrastruktur di wilayah mereka itu yang jadi pertimbangan mereka.
“Kami ini ada yang rumahnya rusak ringan dan ada yang rusak sedang. Kami sudah terima. Tapi bukan itu alasan kami. Alasan kami karena aspirasi pembenahan infrastruktur yang kami sampakan lewat ibu Dessy Ballo-Foeh sudah dijawab pemerintah. Memang masih adalagi titik-titik yang belum dibenahi tapi kami yakin diperiode berikut ini akan diselesaikan,”kata Benny.
Mereka mengaku saat aksi demo tahun lalu, ada oknum caleg dari partai tertentu yang datang menemui mereka di wilayah itu dan mengajak untuk mengikuti demo mempersoalkan pengelolaan dana Seroja, namun ajakan sang caleg tersebut ditolak.
“Saya tidak perlu sebutkan nama siapa dia, intinya dia datang ajak kami untuk ikut demo ke DPRD dan kantor bupati persoalkan dana Seroja tapi kami tolak karena kami tahu ini hanya mainan politisi,”kata Benny.
Ia menghimbau kepada korban Seroja lainnya untuk melihat persoalan Seroja tersebut secara bijak dengan tidak terpengaruh dengan hasutan-hasutan pihak tertentu yang menggunakan isu Seroja untuk tujuan politik.
Pihaknya yakin Korinus Masneno dan PDIP akan mengawal aspirasi korban Seroja lainnha yang belum terselesaikan. “Saya yakin PDIP akan terus mengawal ini sampai semua korban dapatkan apa yang seharusnya diterima. Mungkin tidak lewat dana tunai tapi lewat bantuan-bantuan perumahan atau program lainnya,”kata Benny. (Jmb)