Komisi V DPR RI Cek Kesiapan Infrastruktur dan Angkutan Natal di Kupang

  • Whatsapp
PERCEPAT BONGKAR MUAT--Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis (kedua dari kiri) bersama sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan mengunjungi Pelabuhan Peti Kemas Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/12). Fary minta Pelindo III mempercepat aktivitas bongkar muat barang-barang kebutuhan natal guna mengantisipasi kelangkaan dan penaikan harga di pasaran. Foto: Gamaliel

Kupang–Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis minta Pelindo III mempercepat aktivitas bongkar muat barang-barang kebutuhan natal guna mengantisipasi kelangkaan dan penaikan harga di pasaran.

Fary mengatakan itu ketika bersama sejumlah anggota komisi mengecek kesiapan infrastruktur dan angkutan Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (3/12). “Waktu bongkar muat rata-rata lima hari, bisa dipercepat menjadi tiga hari,” ujarnya.

Read More

Politisi Partai Gerindra tersebut melihat langsung aktivitas bongkar muat di pelabuhan Peti Kemas hingga pelabuhan Penyeberangan milik PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Bolok.

Ia juga minta buruh tidak menetapkan harga bongkar muat secara sepihak karena berdampak terhadap naiknya harga kebutuhan pokok. Sesuai rencana, pada 10 Desember, para buruh dan PT Pelindo akan menggelar rapat untuk menentukan tarif bongkar muat. Tarif yang sudah disepakati akan ditulis pada papan dan dipajang di area pelabuhan.

“Kami minta Pelindo mengawal dan mengevaluasi buruh pelabuhan,” ujarnya.

Sementara itu di Pelabuhan Penyeberangan ASDP di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Fary mengatakan telah menerima pengaduan dari masyarakat tentang pungli yang dilakukan sejumlah petugas.

Pungli terutama dilakukan oleh para buruh dan angkutan kota. Bahkan tarif angkut barang yang ditetapkan buruh lebih tinggi dari tarif kapal. “Faktanya ada keluhan berkaitan dengan tarif kadang lebih besar dari tarif kapal karena tidak ada informasi soal tarif dari ASDP,” ujarnya.

Kepala PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang Arnoldus Yansen mengatakan pihaknya telah menempuh langkah-langkah perbaikan terhadap sejumlah persoalan di pelabuhan. “Kami sudah memajang daftar tarif di papan dan minta penumpang tidak membeli tiket pada petugas yang tidak berseragam ASDP,” kata Dia.

Arnoldus minta calon penumpang kapal memecahkan kaca loket penjualan tiket jika menemukan petugas tiket melakukan punggutan liar. “Pecahkan kaca loket kalau temukan ada pungli,” ujarnya. (gma/mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.