Kupang – Ferdi Tanoni mempertanyakan, ‘Apakah hasil rapat yang dihadiri dan surat-surat kami semua yang diserahkan kepada GM PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam untuk diteruskan kepada PTTEP Bangkok telah dimanipulasi yang kemudian dimodifikasi sebagai sebuah kebohongan?
Dalam rapat pertama The Montara Task Force dan Grinchai Hattagam beserta dua orang stafnya di Jakarta, kalimat pertama yang disampaikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Ketua Tim the Montara Task Force kepada Grinchai Hattagam adalah ‘Apakah Anda Bertanggung Jawab atas semua dokumen yang disampaikan pada kami ini’?.
Grinchai Hattagam dengan tegas mengtakan ‘Saya Bertanggung Jawab’. Setelah dia menjawab seperti itu, barulah rapat dilanjutkan.
Tercatat, dua kali pertemuan antara Ferdi dan GM PTTEP Indonesia Grinchai Hattagam di ruang rapat Kantor Lembaga Penjamin Sosial.
Pasca pertemuan di akhir 2021 itu, pertemuan atau hubungan antara Ferdi dan Grinchai terputus, tidak ada lagi komunikasi. Namun, dalam pertemuan yang kedua bersama Grinchai, seorang stafnya, dan seluruh anggota the Montara Task Force, ada Purbaya Yudhi Sadewa, Prof.Hasjim Djalal, Admiral Fred Lonan yang mewakili Cahyo R.Muzhar dan Ferdi.
Di dalam rapat tersebut secara tegas disampaikan dari setiap anggota the Montara Task Force agar Tuan Grinchai Hattagam bisa segera sampaikan hasil pertemuan kepada PTTEP Bangkok agar bersama The Montara Task Force mencari kata sepakat sebagai titik temu penyelesaian Kasus Montara ini?.Grinchai Hattagam dengan tegas mengatakan kesanggupannya untuk menyampaikan kepada PTTEP Bangkok.
“Sejak pertemuan tersebut tidak kelihatan lagi batang hidungnya Grinchai Hattagam yang masih menjabat sebagai GM PTTEP Indonesia. Seandainya hasil-hasil rapat dan surat yang kami sampaikan tersebut tidak termodifikasi dan diberikan langsung kepada PTTEP Bangkok tentu urusan nya tentu sudah sangat berbeda,” ujar Ferdi Tanoni. (gma/ bersambung…)