Kupang–Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis menyebutkan ada indikasi permainan harga tiket pesawat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Indikasi itu ditemukan secara tidak sengaja ketika Dia membeli tiket secara online untuk rute penerbangan Kupang-Atambua (Kabupaten Belu) awal pekan ini.
“Karena berangkat mendadak ke Atambua, saya beli tiket malamnya untuk berangkat besok pagi, ternyata seat pesawat sudah penuh,” kata Fary kepada wartawan di Kupang, Jumat (15/6).
Keesokan harinya Fary pergi ke bandara, akan tetapi di sana masih tersedia banyak seat di pesawat yang akan terbang ke wilayah di perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut. Akan tetapi di pesawat menurut Dia, sekitar 50% seat ternyata tidak terisi penumpang.
“Ini kan permainan semua. Tiket diblok sehingga saat mau berangkat baru dibuka dengan harga mahal,” ujarnya. Karena tiket diblok, calon penumpang yang tidak datang ke bandara untuk membeli tiket, otomatis tidak berangkat. Kondisi itu yang kemudian membuat seluruh seat di pesawat tidak terisi.
Fary mengatakan enaikan harga tiket pesawat memang tidak melewati batas atas seperti yang diatur Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2016, namun tidak ada ada lonjakan penumpang rute tersebut sehingga harga tiket mestinya normal. “Kita minta diawasi karena sejauh ini belum ada orang yang melaporkan,” tegasnya. (gma)
